Mohon tunggu...
Siti Nurhalisa
Siti Nurhalisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berusaha berdoa dan tawakal kepada Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kader PKK Desa Gaji Demak Berikan Penanganan Baik utuk Balita Stunting

10 November 2021   18:36 Diperbarui: 10 November 2021   18:42 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KEGIATAN POS STUNTING DAN PENANGANANNYA DI DESA GAJI KECAMATAN GUNTUR DEMAK

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan rempah-rempahnya. Dari sejak zaman penjajahan, banyak negara-negara yang menjajah Indonesia untuk merampas hasil kekayaan Indonesia. Akan tetapi, banyak di Indonesia kasus kurangnya gizi pada asupan bayi dan balita karena faktor ekonomi yang kurang mendukung. Salah satu penyakit kurangnya gizi yaitu stunting. Menurut Kemenkes RI 2018, Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Anak stunting mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ anak normal. Sedangkan menurut Schmidt 2014, Stunting merupakan masalah kurang gizi dengan periode yang cukup lama sehingga muncul gangguan pertumbuhan tinggi badan pada anak yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Stunting merupakan suatu masalah kurangnya asupan bergizi dalam waktu yang lama, sehingga mempengaruhi perkembangan anak baik perkembangan fisik tinggi badan maupun akal Intelligence Quotient (IQ). Untuk itu, penting adanya penanganan stunting disetiap desa-desa untuk kesehatan anak-anak diusia dini. Karena anak-anak masa kini adalah penerus bangsa masa depan. Penanganan yang tepat untuk Stunting menurut Kementrian Kesehatan yaitu dengan :

  1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil. Tindakkan yang paling baik diterapkan untuk pencegahan stunting pada anak yaitu senantiasa mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi serta meminum minuman yang baik dikonsumsi sejak masa kehamilan ibu. Serta rutin memeriksa kesehatan ibu hamil dan janin ke dokter atau bidan.
  2. Memberikan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Menurut Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman, menyatakan bahwa ASI berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak, dikarenakan adanya kandungan gizi mikro dan makro. Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
  3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat. Ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Makanan pendamping haruslah sehat dan bergizi yang memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu ada pada ASI untuk mencegah terjadinya stunting.  
  4. Selalu memantau tumbuh kembang anak. Perkembangan anak sangatlah penting diketahui orang tua, karena itu orang tua sebaiknya senantia memantau tumbuh kembang anak setiap satu bulan sekali melalui posyandu yang ada didaerah sekitar.
  5. Selalu menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan sangat penting dijaga agar anak tidak terkena penyakit. Pada dasarnya anakanak maupun balita sering bermain dan memakan benda-benda yang tidak diketahui kotor. Hal tersebut dapat memicu  terjadinya diare, yang akan memberi peluang stunting pada anak. Studi yang dilakukan di Harvard Chan School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan kesehatan.

Pencegahan stunting pada anak balita dapat diketahui melalui posyandu yang ada didaerah sekitar. Karena pada posyandu selalu mengukur tumbuh kembang anak serta terdapat sosialisasi tentang stunting untuk para ibu agar mengetahui betul seperti apa yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah stunting. Seperti yang dilaksanakan para kader PKK didesa Gaji, telah melaksanakan penanganan anak-anak stunting. Beberapa penanganan yang dilakukan yaitu :

  1. Menyaring data anak-anak baduta dan balita. Sebelum mengetahui beberapa anak yang terkena stunting, lader PKK mengukur serta mengecek tumbuh kembang anak. Akankah tinggi badan anak tidak sesaui dengan umur.
  2. Memberikan makanan sehat dan zink terhadapa anak yang terkena stunting. Setelah penyaringan data, dan memperoleh nama-nama anak yang terkena stunting, kader PKK memberikan makanan sehat dan bergizi yang berisi nasi, sayuran, ayam/ikan/daging, buah serta camilan berat yang sehat seperti naget tahu dan wortel maupun prekedel kentang. Pemberian makanan sehat dan bergizi tersebut dibarengi dengan memberikan zink pada anak. Kader PKK memberikan makanan sehat dan zink pada setiap anak yang terdata terkena stunting dengan metode door to door. Dilaksanakan setiap 3 kali dalam seminggu.
  3. Penyaringan kembali atau memantau tumbuh kembang anak. Setiap pemberian makanan gizi dan sehat serta zink pada anak yang terkena stunting selama 3 kali dalam seminggu, kader PKK melakukan pemantauan perkembangan anak setiap 2 minggu sekali. Pada saat pemantauan tersebut, kader PKK akan mengetahui akankah dengan pemberian makanan bergizi dan zink sudah membuahkan hasil atau belum.
  4. Memberikan sosialisasi edukasi tentang pola asuh orang tua mengenai stunting. Pola asuh orang tua sangatlah penting untuk diterapkan terhadap anak. Sosialisasi yang disampaikan oleh kader PKK desa Gaji yaitu mengenai hal apa saja yang harus dilakukan orang tua terhadap anak. Pertama yaitu, orang tua harus selalu memberikan asupan makanan yang bergizi serta baik untuk perkembangan anak. Kedua, orang tua senantiasa memberikan zink atau suplemen lainnya yang dapat memberikan pertumbuhkembangan anak. Ketiga, memantau kebersihan benda-benda maupun mainan anak-anak serta menjaga kebersihan makanan yang diberikan untuk anak, seperti mencuci sayuran dan buah-buahan dengan bersih. Keempat, orang tua harus rajin mengukur atau mengecek pertumbuhkembangan anak di posyandu maupun pada saat penyaringan pos stunting yang diadakan oleh kader PKK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun