Hari ini, 1 Oktober 2025, adalah hari yang sangat penting dan berbeda dari biasanya di SDN Kuningan. Dua agenda besar telah terlaksana dengan lancar dan penuh makna: peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) hari pertama untuk siswa kelas 5.
Persiapan Matang, Kolaborasi yang Solid
Sejak kemarin, saya sudah mengingatkan kepada seluruh siswa serta bapak dan ibu guru bahwa hari ini adalah hari yang padat kegiatan. Oleh karena itu, penting untuk datang lebih awal agar segala sesuatu bisa berjalan dengan lancar. Alhamdulillah, seluruh warga sekolah menyambut baik arahan ini.
Saya sendiri sebagai kepala sekolah datang lebih awal, pukul 06.05 WIB sudah tiba di sekolah, memberikan contoh langsung kepada semua. Saya menegaskan bahwa upacara harus dimulai pukul 06.45 WIB, agar selesai tepat waktu dan tidak mengganggu jadwal ANBK.
Bapak dan Ibu guru juga turut berperan besar. Mereka mengondisikan anak-anak dengan baik, memberikan teladan, dan membagi tugas secara profesional. Sebagian guru mendampingi siswa, sebagian lain bertugas di kantor kabupaten mewakili lembaga mengikuti upacara di sana.
Anak-anak hadir 100%, bahkan datang lebih pagi dari biasanya. Ini adalah sebuah capaian yang patut kita syukuri.
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Sebagai pembina upacara, saya menyampaikan amanat yang berkaitan dengan sejarah dan makna Hari Kesaktian Pancasila. Saya jelaskan bahwa tanggal 1 Oktober diperingati karena adanya peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia, yaitu pembunuhan para jenderal yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi oleh PKI. Tujuan mereka saat itu adalah mengganti ideologi Pancasila dengan paham komunis.
Namun, berkat kesaktian Pancasila, ideologi bangsa kita tetap teguh dan tak tergoyahkan.
Saya tegaskan kepada anak-anak bahwa Pancasila bisa tetap kokoh karena dua hal utama:
Pertama, berkat perlindungan Tuhan Yang Maha Esa, dan kedua, karena kita sebagai warga negara selalu siap menjaga dan mengamalkannya.
Cara menjaganya adalah dengan mengamalkan nilai-nilai dari kelima sila dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Saya ajak anak-anak untuk mulai dari hal-hal sederhana, seperti menghormati orang tua, guru, teman, serta menjaga kerukunan dan persatuan.
Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila
Dengan bahasa yang sederhana, saya jelaskan satu per satu sila dalam Pancasila:
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Anak-anak diajak untuk menjalankan ajaran agamanya dengan baik, saling menghargai perbedaan keyakinan, dan selalu berbuat baik. - Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kita hidup berdampingan dengan orang lain, oleh karena itu harus adil, tidak membully, tidak memilih-milih teman, serta memiliki sopan santun dan empati. - Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Persatuan harus dimulai dari lingkungan kecil seperti sekolah dan keluarga. Saling membantu, saling menyayangi, tidak mengolok-olok, dan menjaga kerukunan adalah bentuk nyata dari persatuan. - Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Saya sampaikan bahwa pemimpin harus adil, tidak otoriter, dan terbuka terhadap masukan. Harus siap menerima saran demi kebaikan bersama. Saya sendiri khususnya harus terus belajar membenahi diri.
Dalam mengambil keputusan harus melalui musyawarah, tidak boleh semaunya sendiri. Termasuk kalau kalian jadi ketua kelas, harus mendengarkan pendapat teman dan menghargai keputusan bersama. Anggota kelas juga harus saling menghormati, tidak boleh memaksakan kehendak sendiri. - Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Selain akademik, anak-anak juga perlu menumbuhkan jiwa sosial, peduli terhadap sesama, membantu teman, dan empati terhadap orang lain.