Mengulang kembali kegiatan yang terjadi 7 tahun lalu memberikan kesempatan untuk merenungkan dan mengenang kembali momen berharga tersebut. Facebook  mengingatkan saya akan hal tersebut makanya tetiba saya ingin menuliskannya. Hal ini mengingatkan bahwa sekecil apapun perannya, saya ikut mendukung suksesnya acara tersebut.
Iya, tepat pada tanggal 15 April 2017, saya terlibat sebagai salah satu panitia dalam ajang Pekan Keterampilan dan Seni PAI (PENTAS PAI) tingkat SD se Kabupaten Blitar. Di mana semangat juara sejati tercermin melalui partisipasi dan prestasi anak-anak dalam berbagai cabang lomba keagamaan.
PENTAS PAI tahun 2017 menjadi momentum penting bagi para siswa SD di Kabupaten Blitar untuk menunjukkan dedikasi dan semangat mereka dalam mengasah kemampuan keagamaan. Lomba yang meliputi MHQ, MTQ, Pidato, dan cerdas cermat, menjadi ajang untuk menampilkan bakat dan kemampuan mereka dalam bidang keagamaan.
Anak-anak dari berbagai sekolah jenjang SD di Kabupaten Blitar turut berpartisipasi dalam lomba tersebut, menunjukkan antusiasme dan semangat yang tinggi untuk berlomba dalam kebaikan. Mereka menghabiskan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan diri, baik dalam mempelajari ayat-ayat suci, menyusun pidato, maupun mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan cerdas cermat.Â
Semangat persaingan yang sehat menjadi salah satu nilai yang dijunjung tinggi dalam setiap lomba, dengan fokus pada pengembangan diri dan penguatan nilai-nilai keagamaan.
Salah satu kecamatan yang berhasil menorehkan prestasi gemilang adalah Kecamatan Kanigoro. Dengan meraih 4 kejuaraan dari berbagai cabang lomba, mereka menunjukkan komitmen dan kerja keras dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi tersebut.Â
Penting untuk diingat, juara tidak hanya dilihat dari segi kemenangan, tetapi juga dari semangat dan kerja keras yang ditunjukkan dalam perjalanan menuju keberhasilan.
Namun, keberhasilan bukanlah segalanya. Ada juga yang harus menerima kekalahan, namun tidak kehilangan semangat untuk terus belajar dan berkembang. Pesan penting ini tercermin dari anak-anak yang meskipun belum berhasil meraih juara, tetapi tetap bersemangat dan tidak menyerah.Â
Menerima kekalahan dengan lapang dada adalah tanda dari juara sejati, yang memahami bahwa proses pembelajaran dan pengembangan diri adalah hal yang tak ternilai harganya. Inilah yang penting untuk selalu ditanamkan kepada anak.
PENTAS PAI 2017 menjadi pelajaran berharga bagi kita semua bahwa juara sejati bukanlah yang hanya mampu meraih kemenangan, tetapi juga yang mampu mengatasi kekecewaan atas kekalahan dan tetap semangat untuk terus belajar dan berkembang.Â
Melalui semangat persaingan yang sehat dan penghargaan terhadap proses pembelajaran, kita dapat membangun generasi yang tangguh dan berprestasi dalam kebaikan. Dan itu berlaku untuk semua ajang perlombaan. Semoga kita bisa selalu membersamai anak-anak dalam meraih prestasi gemilangnya. Aamiin.
Siti Nazarotin
Blitar, 15 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H