Siapa sangka pernyataan saya tentang cita-cita waktu masih berusia 11 tahun menjadi kenyataan. Siapa kira omongan anak usia SD yang lahir di Era 70-an yang dia sendiri belum begitu faham tentang cita-citanya itu ternyata bisa kesampaian.
Suka Menulis Biografi
Ya, saya adalah anak  berusia 11 tahun yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu. Saya suka menulis buku biografi. Menulis Biografi di buku agenda pribadi dan menyuruh semua temannya untuk menulis biografinya di buku agenda tersebut.
Demikian juga anak-anak yang lain. Saling bertukar buku agenda untuk diisi biografi oleh semua teman-teman sekolah. Biografi tersebut berisi tentang nama, tanggal lahir, kelas, hobby, cita-cita, kesan dan pesan, dan motto. Tidak lupa selalu ada tanda tangan di bagian bawah biografi.
Setiap menulis biografi, tentang cita-cita, saya selalu menulis "Ingin menjadi Guru Agama". Padahal seingat saya pada waktu itu, saya belum faham apa dan bagaimana profesi sebagai Guru Agama itu. Jadi geli sendiri mengingat hal tersebut.
Perjalanan sekolah saya
Apakah karena Bapak saya berprofesi sebagai Guru Agama lalu saya ikut-ikutan jejak beliau, entahlah saya nggak tahu apa sebabnya. Yang jelas, saya hanya mengikuti alur saja. Sekolah mulai dari SD sampai perguruan tinggi kebetulan juga di jurusan yang linier dengan cita-cita saya tersebut.
Jenjang SD saya sekolah di Madrasah Ibtidaiyah, jenjang SMP saya melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah, jenjang SMA saya melanjutkan ke Pendidikan Guru Agama, jenjang S1-nya saya melanjutkan ke Institut Agama Islam juga jurusan Pendidikan Agama. Linier kan dengan cita-cita saya sejak kecil.
Proses sekolah saya pun Alhamdulillah hampir tak ada hambatan yang berarti. Lulus sesuai dengan jatah waktu, tidak pakai tinggal kelas dan tidak molor.
Saya memilih profesi yang sama dengan profesi Bapak
Walaupun tentang profesi yang sekarang saya geluti, saya harus berjuang beberapa kali ikut tes seleksi namun pada akhirnya saya dinyatakan lolos dan saya berprofesi sebagai Guru Agama sesuai dengan cita-cita saya sejak kecil.