Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sabar, Jangan Mudik Dulu Ya

21 Mei 2020   20:48 Diperbarui: 21 Mei 2020   20:48 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: jakarta.bisnis.com | Antara | Muhammad Adimaja

Membaca beberapa artikel dari kompasianer pada event samber hari ini dengan tagar "JanganMudikDulu"  membuatku jadi sedih. Tatkala si sulung berada jauh dari sisiku, yang sempat bimbang antara ingin mudik dan tetap bertahan di rantauan. 

Tidak sedih bagaimana, biasanya setiap Hari Raya Idul Fitri, semua anggota keluarga berkumpul. Silaturrahmi, makan-makan, guyon bareng dan melakukan semua aktivitas bersama di rumah. Tiba-tiba tahun ini ada larangan mudik, demi memutus mata rantai persebaran Virus Corona yang semakin meraja lela.

Dalam event samber hari ke 20 sebenarnya sudah pernah dibahas, tentang anjuran mudik online. Nah pada hari ini temanya "Jangan mudik dulu", berarti maksudnya adalah jangan mudik secara fisik tapi mudik online saja,  kan sama saja ya.

Bagi para pemudik maupun keluarga yang akan dituju sama-sama berat. Momen Idul Fitri yang biasanya dijadikan ajang melepas kerinduan dengan orang-orang tercinta dan kampung halaman, terpaksa harus ditiadakan. Aku sedih, anakku belum bisa pulang. Andapun sedih dengan hal yang sama.

Namun ingatlah, kesedihan ini hanya sementara. Kesedihan yang sementara untuk meraih kebahagiaan yang entah kapan akan datang, memang harus kita tahan. Menahan rindu yang lama membelenggu. Menahan ketemu orang-orang terkasih yang sementara waktu harus tersisih.

Jikapun ngeyel mudik, kerinduan belum tentu segera tertunaikan. Tersebab harus ikuti protokol kesehatan yang cukup berat. Karantina di tempat yang telah disiapkan desa atau karantina mandiri, sama-sama berat.


Saat anakku bertanya tentang bagaimana prosedur mudik di desaku, aku jelaskan sejelas-jelasnya, akhirnya anakku jadi legowo dan memutuskan untuk tidak mudik.

Para tokoh masyarakatpun berkampanye tentang larangan mudik, bahkan para kepala daerah sampai para menteri mengkampanyekan larangan mudik lewat lagu yang berjudul "Nggak Mudik Asyik". Ini nih lagunya.


Jadi, marilah kita sebarkan info ini kepada semua orang, sanak famili dan teman-teman anda untuk #JanganMudikDulu". Semakin banyak orang yang mendapat info tentang larangan mudik, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebaikan untuk tidak mudik.

Terakhir, semoga Virus Corona cepat berhenti hingga seluruh aspek kehidupan normal kembali. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun