Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - SDN Grogol Selatan 01

Seorang guru SD di sebuah sekolah negeri di DKI Jakarta. Saat ini sedang memulai belajar menulis. Saya mempunyai seorang anak yang sangat senang ketika dibacakan cerita. Akan sangat bangga apabila bisa membacakan cerita dalam buku karangan sendiri kepada ananda tercinta. Semoga mimpi itu bisa terwujud.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesetiaan Seorang Sahabat

5 September 2022   14:36 Diperbarui: 5 September 2022   14:42 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kikan Kancil dan Ruki Rusa adalah dua sahabat karib. Mereka sudah berteman sejak kecil. Setiap hari mereka selalu bermain bersama. Pagi ini Kikan dan Ruki sudah janjian untuk melihat matahari terbit. Mereka bangun pagi sekali dan segera menuju ke padang yang luas. Di padang itu ada sebuah batu tinggi. Mereka pun menaiki batu itu agar bisa melihat sang mentari terbit dari persembunyiannya.

Saat sedang asik melihat matahari terbit, ternyata dari kejauhan ada singa yang mengintai mereka. Singa itu bersembunyi di balik rumput kering agar tidak ketahuan. Saat mereka turun dari atas batu itu, singa itu sudah siap menghadang mereka.

"Ruki, bagaimana ini, sepertinya kita akan ditangkap oleh singa yang sedang lapar ini," kata Kikan dengan panik.

"Tenanglah Kikan, kita akan selamat dari singa ini, aku yakin kita pasti bisa," jawab Ruki dengan mantab.

            Singa itu menatap tajam ke arah kedua sahabat itu. Sepertinya dia sudah lama tidak dapat mangsa, sehingga bersemangat ingin menangkap Ruki dan Kikan. Singa pun mulai mengejar dua hewan itu.  Tak kalah cepat, mereka pun lari tunggang langgang berusaha menghindari serangan singa. Saking paniknya, kedua sahabat ini pun terpisah.  Kikan ke arah kiri dan Ruki ke arah kanan. Ternyata singa itu mengejar Ruki. Ruki semakin panik saat mengetahui dia telah terpisah dengan sahabatnya. Meskipun sudah berusaha lari sekuat mungkin, tapi lari singa lebih kencang dan kuat. Singa itu berhasil meraih kaki Ruki. Kaki Ruki tergigit oleh singa itu. Namun, pada saat yang sama ternyata Kikan datang dengan mengajak paman Rusa, ayah Ruki. Paman Rusa dengan keberanian penuh mencoba menyelamatkan anaknya. Dia menggunakan tanduknya untuk menyerang singa. Tanduk itu tepat mengenai mata singa, sehingga singa kesakitan dan pergi meninggalkan Ruki yang terluka.

"Ayah, aku takut sekali," tangis Ruki di pelukan paman Rusa.

"Tenang Ruki, singa itu telah pergi, kau sudah aman," kata paman Rusa.

"Tapi kakiku sakit ayah, singa itu telah menggigitku," kata Ruki masih sambil menangis.

"Gapapa nanti kita obati bersama ya," kata paman Rusa lagi.

"Ruki, maafkan aku karena tadi terpisah denganmu," kata Kikan dengan raut muka sedih.

"Tidak apa-apa Kikan, terima kasih karena kau telah membawa ayahku kesini sehingga aku bisa lepas dari singa itu," jawab Ruki sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun