Peninggalan sejarah Kerajaan Banten yang masih ada hingga kini mencerminkan kejayaan dan keberagaman budaya kerajaan tersebut. Beberapa peninggalan utama antara lain:
- Masjid agung banten
Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin sekitar tahun 1552-1570, masjid ini menjadi simbol kejayaan Kerajaan Banten. Arsitekturnya unik karena merupakan akulturasi budaya Cina, Arab, dan Eropa, dengan menara setinggi 24 meter yang menyerupai mercusuar.
- Masjid kasunyatan
dibangun sekitar tahun 1552-1570 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf, putra Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten. Masjid ini terletak di Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, dan berfungsi sebagai pusat pendidikan Islam terbesar di wilayah Kesultanan Banten pada abad ke-17.
-Benteng keraton surosowan
Merupakan istana utama Kesultanan Banten yang dibangun pada abad ke-16. Kini hanya tersisa reruntuhan pondasi dan kolam, namun dulunya menjadi pusat pemerintahan dan kediaman sultan beserta keluarganya.
- Masjid pacinan
dibangun sekitar tahun 1552 oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, pendiri Kesultanan Banten. Masjid ini didirikan di kawasan pemukiman masyarakat Tionghoa yang bermukim di Banten Lama, sebagai pusat ibadah dan penyebaran Islam khususnya di kalangan komunitas Tionghoa Muslim. Masjid ini menjadi saksi penting integrasi budaya dan agama antara masyarakat lokal dan imigran Tionghoa pada masa Kesultanan Banten.
- Benteng speelwiik ( pengaruh Belanda)
Benteng yang dibangun pada tahun 1682 oleh Belanda di masa Sultan Haji sebagai simbol kekuasaan dan pertahanan kolonial. Benteng ini juga berfungsi sebagai tempat pemukiman dan pengawasan aktivitas pelayaran di wilayah Banten.