Mohon tunggu...
Siti khadijah lubis
Siti khadijah lubis Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Haii, aku mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komuikasi, Program Study Manajemen Dakwah. Selain fokus di bidang akademik, aku juga mengikuti pelatihan vokal sholawat dan gambus, karna itu hobi ku, selain itu aku juga mengisi waktu luang ku dengan memasak hihihi. SELAMAT MEMBACA TULISAN KU TEMAN-TEMAN 🙌🏻😉

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bagaimana Sejarah dan Perkembangan Filsafat Dakwah?

24 September 2025   19:50 Diperbarui: 24 September 2025   19:50 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada pertemuan ke empat ini, jadwal kami membahas tentang materi Sejarah dan Perkembangan Filsafat Dakwah.

Filsafat dakwah merupakan kerangka berpikir yang memberi dasar kuat bagi setiap aktivitas dakwah. Dakwah tidak sekadar soal menyampaikan ajaran agama, melainkan juga upaya memahami hakikat, tujuan, dan nilai yang mendasarinya. Dari sinilah filsafat dakwah berperan penting, sebab ia membimbing dakwah agar tidak hanya berjalan teknis, tetapi juga memiliki arah, etika, dan relevansi dengan kebutuhan zaman. Sejarah menunjukkan bahwa filsafat sudah lahir sejak peradaban kuno seperti Mesir, Mesopotamia, India, dan China, kemudian berkembang pesat di dunia Islam melalui pemikiran tokoh-tokoh seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Al-Kindi. Meski begitu, istilah filsafat dakwah baru dikenal pada abad ke-20 setelah dakwah diakui sebagai sebuah ilmu tersendiri.

Perkembangan filsafat dakwah memberi banyak kontribusi, di antaranya merumuskan landasan teologis yang kokoh, membangun etika berdakwah, mengarahkan metode agar relevan dengan masyarakat, serta menjadi alat evaluasi agar dakwah tidak menyimpang dari nilai Islam. Dakwah juga dipahami bukan hanya ritual, tetapi menyentuh aspek sosial, budaya, dan intelektual umat. Hal ini tampak jelas dalam perkembangan teori dakwah sepanjang sejarah: pada masa Rasulullah dan sahabat, dakwah dilakukan secara personal melalui keteladanan, lisan, dan kebijakan politik; pada masa Umayyah dan Abbasiyah berkembang lewat pendidikan, seni, dan budaya; sedangkan pada era modern dan kontemporer dakwah memanfaatkan media massa, media digital, serta mengedepankan dialog dan toleransi di tengah masyarakat yang multikultural.

Dengan demikian, filsafat dan teori dakwah selalu relevan untuk menjawab tantangan dakwah masa kini. Dakwah tidak hanya mengajak pada penghambaan kepada Allah, tetapi juga menjadi sarana membangun akhlak, menyelesaikan masalah sosial, serta memperkuat harmoni di tengah masyarakat yang beragam. Landasan filsafat membuat dakwah tetap berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah, sementara teori-teori dakwah yang terus berkembang menjadikannya mampu beradaptasi dengan zaman.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun