Mohon tunggu...
Siti Humaeroh
Siti Humaeroh Mohon Tunggu... Jurnalis - Author

Jurnalis Berita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jelang Pilpres 2024: Gaya Kepemimpinan Seperti Apa yang Disukai Masyarakat?

13 Juni 2021   09:55 Diperbarui: 13 Juni 2021   09:58 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelang Pilpres 2024, masing-masing kandidat saling berlomba menyiapkan kuda-kuda untuk mencalonkan diri dalam kandidat pemilihan presiden mendatang (soloposfm.com)

Menjelang Pilpres 2024, masing-masing kandidat saling berlomba menyiapkan kuda-kuda untuk mencalonkan diri dalam kandidat pemilihan presiden mendatang. Berbagai cara dilakukan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, serta meningkatkan popularity di mata masyarakat. Sebab, dengan begitu sebagai salah satu langkah untuk mempersiapkan dan mempermudah dalam kampanye nanti, karena tingkat familiarnya kandidat di mata masyarakat akan sangat berpengaruh dengan efek perolehan suara yang nantinya akan diterima.

Alih-alih mempersiapkan internal partai dan berdiskusi untuk membuat keputusan agar dapat menunjuk masing-masing kandidatnya. Dalam segi komunikasi politik, gaya penyampaian kepemimpinan selama berkomunikasi dengan yang lain juga mempengaruhi seperti apa karakter seseorang tersebut dalam memimpin.

Fakta bahwasanya gaya kepemimpinan yang cocok dengan masyarakat, nantinya akan berpengaruh pada keterpilihan kandidat tersebut. Dikarenakan masyarakat biasanya melihat seperti apa gaya kepemimpinan orang tersebut sebelum menyalonkan sebagai kandidat. Dan seharusnya hal seperti ini pula yang harus diperhatikan oleh masing-masing partai politik dalam memilih kandidat yang nantinya akan maju dalam perhelatan Pilpres 2024.

Gaya kepemimpinan dalam komunikasi politik dapat meliputi Equalitarian, Structuring, Controlling, serta Dynamic Style. Keempat kriteria tersebut, telah disampaikan oleh Pengamat Ahli Komunikasi Politik Gun Gun Heryanto dalam kesempatan kelas Komunikasi Politik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan keempat gaya kepemimpinan tersebut dapat ditemukan di Indonesia.

Equalitarian Style, merupakan tipe gaya kepemimpinan seseorang yang melibatkan banyak orang dalam segala hal, biasanya orang dengan gaya seperti ini bersikap hangat dan lebih cenderung dapat duduk bersama dengan golongan yang berada di bawahnya. Structuring Style, seseorang dengan tipe gaya kepemimpinan jenis ini lebih cenderung terorganisir, terstruktur, sistematis dalam segala hal dan mudah dipahami, meski memiliki kekurangan yaitu biasanya akan memberikan jarak antara pemimpin dengan anggotanya. Controlling Style, seperti dengan namanya bahwa tipe pemimpin seperti ini ialah seseorang yang suka mengontrol dan memiliki power pada dirinya, lebih terbuka bergaul dalam kelompoknya, serta kekurangan daripada tipe ini yaitu cenderung kurang memiliki sikap sensitive terhadap hal-hal sekitar. Dan Dynamic Style, gaya pemimpin seperti ini berorientasi pada hasil terlepas dari orang tersebut suka atau tidak, to the point pada solusi dari setiap persoalan, namun kekurangan dari gaya kepemimpinan ini biasanya terlalu ekspresif hingga kurang dapat dikontrol.

Aktor dan Gaya Kepemimpinannya di Indonesia

Gaya kepemimpinan dapat terlihat dari bagaimana seseorang tersebut orasi di depan khalayak. Sebab, seorang orator dapat cenderung berbeda-beda gaya pembicaraan dan memiliki ciri khasnya masing-masing.

Tipe gaya equalitarian cenderung dikaitkan dengan aktor politik Presiden Jokowi, sebab dalam gaya kepemimpinannya ia lebih menyertakan banyak orang dan cenderung dapat bergaul dengan baik dengan menengah ke bawah. Dalam gayanya presiden Jokowi menciptakan kehangatan dengan berbagai candaannya setiap berjumpa dengan masyarakat. Sebab itu pula dapat dikaitkan dengan salah satu unsur yang menjadikan dirinya terpilih kembali dalam periode kedua selama kepemimpinannya.

Sedangkan tipe gaya structuring dapat dilihat pada bentuk kepemimpinan dari Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, jika diperhatikan secara seksama setiap orasi yang disampaikan lebih terstuktur dan rapih secara sistematis. Serta hal ini juga yang membuat dirinya terpilih dalam dua periode kepemimpinan di Indonesia.

Selain itu, tipe gaya controlling dapat dilihat dalam bentuk kepemimpinan Megawati. Di beberapa kali kesempatan. Bukti bahwa dirinya merupakan seseorang yang  berpengaruh kuat dan mengontrol setiap hal terutama arah partai politik di Indonesia, yang saat ini parpolnya menjadi partai yang paling besar pengaruhnya dalam pemerintahan. Akan tetapi dengan ini Megawati hanya menjabat selama satu periode selama menjadi Presiden Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun