Inovasi Produk Olahan Susu Sapi oleh Mahasiswa KKN-T IPB

Masyarakat di Kelurahan Setono, Kecamatan Pekalongan Timur memiliki berbagai macam potensi UMKM, salah satunya yaitu susu sapi perah. Susu yang dihasilkan tiap harinya mencapai 16 L yang kemudian dijual ke masyarakat di Kelurahan Setono dan sekitarnya. Namun hasil susu yang dijual masih dalam bentuk original yang belum melalui proses sterilisasi ataupun pasteurisasi. Padahal potensi pengolahan susu sapi begitu besar karena di Kelurahan Setono belum begitu banyak penjualan produk minuman olahan susu.

Berdasarkan hasil pengamatan selama beberapa hari, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University mencoba memberikan inovasi mengenai produk olahan minuman dari susu sapi dengan berbagai varian rasa. Sebelumnya, susu murni harus melalui proses pasteurisasi dengan cara memanaskan susu pada suhu 75 - 80 degC selama 5 - 15 detik untuk membunuh kuman dan bakteri yang masih ada dalam susu tersebut. Hal tersebut sesuai yang disampaikan oleh salah satu dosen yang mengatakan, "susu yang mengalami proses pasteurisasi memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan yang murni. Selain itu, nutrisi susu yang mengalami proses pasteurisasi juga tetap terjaga." 

Susu yang telah dipasteurisasi kemudian dicampurkan dengan bahan lain sesuai varian rasa yang akan diolah. Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University memberikan pelatihan beberapa varian rasa susu sapi. seperti oreo, pisang, almond, dan vanila. Pelatihan tersebut dilakukan di rumah dinas Karangmalang bersama dengan Mas Imam selaku peternak sapi perah. "Produk minuman olahan susu memiliki potensi yang tinggi. Hal ini dikarenakan belum adanya penjualan produk minuman olahan susu dan keadaan daerah Setono yang panas sehingga pada siang hari masyarakat khususnya generasi muda banyak mencari produk minuman-minuman yang menyegarkan. Produk minuman olahan susu selain menyegarkan juga menyehatkan", ujar Mas Imam yang antusias dengan inovasi susu sapi perah dengan berbagai varian rasa ini.

Selain itu, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University juga menyumbang ide terkait kemasan kepada peternak sapi perah. Mas Imam mengusulkan kemasan berupa botol agar lebih mudah untuk dijual kemanapun, kemudian kami mencoba membantu membuat desain kemasan yang unik sehingga produk sapi perah tersebut memiliki ciri khas dan dapat lebih mudah dikenal oleh masyarakat secara luas.