Mohon tunggu...
Siti Halimah
Siti Halimah Mohon Tunggu... Guru - Guru swasta di SD Islam Raudhah BSD, sekarang sedang menempuh pendidikan S2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam

Mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, senang berada di tengah-tengah masyarakat untuk berbaur dan belajar. Memiliki hobi yang bervariasi seperti: Jogging, senam, badminton, menonton film, mendengarkan musik dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Homeschooling: Antara Teori John Holt dan Realitas di Indonesia

27 Desember 2023   12:50 Diperbarui: 27 Desember 2023   13:14 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://icando.co.id

                  Homeschooling merupakan salah satu alternatif pendidikan yang semakin populer di Indonesia. Homeschooling adalah proses pendidikan yang dilakukan di rumah oleh orang tua atau wali murid. Salah satu tokoh yang mengemukakan ide homeschooling adalah John Holt. Holt berpendapat bahwa anak-anak belajar dengan lebih baik jika mereka belajar sesuai dengan minat dan kecepatan mereka sendiri. Holt juga berpendapat bahwa orang tua adalah pendidik terbaik bagi anak-anak mereka sendiri.

Teori John Holt tentang homeschooling memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Anak-anak dapat belajar sesuai dengan minat dan kecepatan mereka sendiri.
  • Anak-anak dapat belajar di lingkungan yang nyaman dan aman.
  • Orang tua dapat berperan aktif dalam pendidikan anak-anak mereka.

Namun, homeschooling juga memiliki beberapa tantangan, yaitu:

  • Orang tua perlu memiliki komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk mendidik anak-anak mereka di rumah.
  • Orang tua perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mendidik anak-anak mereka.
  • Homeschooling dapat menjadi kurang efektif jika orang tua tidak memiliki dukungan dari lingkungan sekitar.

Lantas, bagaimanakah penerapan teori John Holt tentang homeschooling di Indonesia? Apakah teori tersebut dapat diterapkan secara efektif di Indonesia?

         Di Amerika Serikat, gelombang pertama homeschooling terjadi pada era 1960-an. Pada masa ini, mulai muncul pemikiran bahwa anak-anak belajar di rumah lebih baik jika tanpa instruksi sebagaimana di sekolah (John Holt) (Farenga, 2009).

        Filosofi berdirinya homeschooling ditulis John Cadlwel Holt dalam bukunya yang berjudul How Children Fail pada tahun 1964. Filosofi tersebut adalah "manusia pada dasarnya makhluk belajar dan senang belajar; kita tidak perlu ditunjukkan bagaimana cara belajar. Yang membunuh kesenangan belajar adalah orang-orang yang berusaha menyelak, mengatur, atau mengontrolnya (Rasyidi, 2018)

          Menurut John Holt tujuan dilaksanakannya homeschooling sebagaimana dikemukakan oleh Kurniasih (2009) dalam jurnal (Choiriyah, 2015)  adalah; (1) Menjamin penyelesaian pendidikan dasar dan menengah yang bermutu untuk proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup; (2) Menjamin pemerataan dan kemudahan akses pendidikan bagi setiap individu untuk proses pembelajaran akademik dan kecakapan hidup; (3) Melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya.

         Gagasan John Holt tentang homeschooling memiliki beberapa perbedaan dengan homeschooling di Indonesia. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain:

1. Pandangan tentang peran orang tua

         Holt berpendapat bahwa orang tua adalah pendidik terbaik bagi anak-anak mereka sendiri. Holt percaya bahwa orang tua memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mendidik anak-anak mereka. Sementara itu, homeschooling di Indonesia umumnya melibatkan orang tua sebagai pendidik utama, tetapi juga melibatkan pihak lain, seperti guru privat, lembaga homeschooling, atau komunitas homeschooling. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat.

2. Pandangan tentang kurikulum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun