Mohon tunggu...
Siti Choiriyah
Siti Choiriyah Mohon Tunggu... Pelajar

Active

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kerusuhan dan Komunikasi yang Retak : Ringkasan Pemikiran Study Rizal L. Kontu

15 September 2025   21:47 Diperbarui: 15 September 2025   21:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Artikel berjudul "Kerusuhan sebagai Bahasa yang Putus" karya Study Rizal L. Kontu menyoroti kerusuhan sebagai cerminan gagalnya komunikasi antara rakyat dan elite politik. Ketika jalur formal tak lagi mampu menampung aspirasi, demonstrasi pun berubah menjadi kerusuhan sebagai luapan kekecewaan. Tragedi Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang tewas saat aksi, menjadi simbol korban dari konflik komunikasi yang tak terselesaikan. Arogansi elite, seperti joget dan ucapan merendahkan, memperlebar jurang representasi. Kerusakan fasilitas publik dalam kerusuhan mencerminkan krisis kesadaran kolektif dan keterasingan sosial.

Penulis mengusulkan pendekatan komunikasi kritis sebagai solusi: elite perlu menyadari dampak komunikasi mereka, negara harus membuka ruang aspirasi yang nyata, aparat mengedepankan pendekatan humanis, dan masyarakat sipil membangun kesadaran bersama untuk mengubah kemarahan menjadi gerakan konstruktif. Artikel ini mengajak pembaca untuk merenungkan apakah bangsa ini siap belajar dari kegagalan komunikasi atau terus membiarkan bara kemarahan menyala.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun