Mohon tunggu...
Siti Badroh
Siti Badroh Mohon Tunggu... Administrasi - Saya ada

Masih banyak tantangan dalam hidup terus belajar dan jangan lupakan kewajibanmu sholat Lima waktu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"About" Papa

19 Agustus 2019   06:02 Diperbarui: 19 Agustus 2019   06:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagaimana mungkin aku tidak mencintai ayahku,  pengorbanan yang dilakukannya melebihi orang lain di dunia ini.  Jika pun ada ayah terbaik mungkin versi mereka berbeda,  yang aku tahu, ayah sangatlah berperan dalam kehidupanku. 

Terlebih pengorbanan ayah , ibu melakukan segala hal Hanya untuk kebahagiaan anaknya. guys,  kalian tahu apa yang aku takutkan di dunia... Kehilangan kasih sayang ayah dan ibuku. 

 Aku tidak bisa memberikan apapun pada mereka,  ego sering kali menghantuiku. 

Kadang aku marah , kadang kesal pada mereka.  Hal sepele hanya karena,  mereka tidak menemani ku saat aku sedang audisi,  wawancara atau semacamnya.  Rasanya berat saat aku melakukan sesuatu tanpa ditemani sosok ayah.  

Padahal,  aku berperan penting di dalam keluarga ku.  Menjadi sosok kakak misalnya,  untuk mengajari adik kecil  hal baik ..bukan manja saat tidak di temani ayah,  menangis karena merasa tidak di sayangi.  Padahal aku tidak tahu alasan sebenarnya. 

Guys,  gimana sih perasaan kamu saat ayah kalian tidak di sampingmu saat kamu melakukan sesuatu spesial .  

Hmm. . Aku tahu kalian pasti bilang biasa aja,  atau ada yang bilang, rasanya nano nano.  Atau juga ada yang bilang nggk deket sama ayahnya. 

Aku beri tahu yah readers,  jangan pernah sia siain orang tua kita.  Karena,  mereka sangat sangat berjasa bagi kita.  Kalo ada hal kecil yang buat kita marah atau jengkel,  pada orang tua kita.  

Sebaiknya,  banyakin istighfat deh hehe..supaya marahnya meredam,   sebab setelah kamu menyakiti hati orang tua mu,  kamu akan menyesal tidak habisnya.  Saat melihat mereka meninggalkan kita untuk selamanya.  

Salam damai

Berkahi dengan hubbun 

Thanks for watching

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun