Mohon tunggu...
Siti Ambarwati
Siti Ambarwati Mohon Tunggu... -

Halooow,..Assalamu'alaikum,...lam kenal. Aku mahasiswa S1 PGSD FKIP UNS Kamus VI Kebumen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal apa itu Seni, Estetika dan Kreativitas bagi Anak

6 November 2010   08:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:48 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mengenal apa itu Seni, Estetika dan Kreativitas bagi Anak

1.Seni

Berbicara tentang seni adalah salah satu hal yang biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Seni sering kita kaitkan dengan keindahan, kekaguman terhadap sesuatu. Seni bahkan dapat menjangkau setiap lapisan masyarakat, dari kelas bawah hinggga terpandang, dari masyarakat primitif sampai masyarakat modern. Seperti yang diungkapkan oleh Lowenfeld (1982:3) bahwa setiap masyarakat yang paling primitif sampai masyarakat paling modern mengekspresikan dirinya melalui seni. Dari pendapat tersebut kita bisa tahu kalau ternyata seni itu sangat dekat dengan kehidupan kita. Seni pada dasarnya merupakan ekspresi jiwa baik secara lahir maupun batin, baik berupa gerak, pandangan, suara yang digerakkan melalui pikiran dan hati. Pendapat tersebut sesuai dengan pernyataan Depdikbud (1983) bahwa seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakan perasaan manusia.

Peran seni dalam kehidupan anak, sebagai ujud keindahan antara lain sebagai berikut:

a.Pemenuhan Kebutuhan; Seni diciptakan karena kebutuhan dan keberadaan kemanusiaan yang digunakan sebagai saluran.

b.Terapi; Dengan berlaku, mencipta, berkarya, atau menikmati seni manusia dapat menghibur diri, melepaskan diri dari tekanan-tekanan dalam batinnya sehingga jiwanya terpuasi.

c.Ungkapan atau Ekspresi; Dorongan untuk memunculkan pengalaman, keinginan, pikiran, harapan, dan gagasan membutuhkan perwujudan.

d.Komunikasi; Seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang ingin diungkapkan.

2. Estetika

Berbicara tentang seni tak lepas dari estetika keduanya saling berkaitan satu sama lain. Sering kita merasa kagum dengan sesuatu hal, misalnya keindahan lukisan, kemerduan suara, hal demikian sebenarnya kita telah melakukan hal yang berkaitan dengan estetika atau sering disebut dengan pengalaman estetis. Maysesky (1990) menyatakan estetis berkenan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan haru atau kekaguman. Muharam (1991) menyatakan estetika umunya dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan pengalaman estetis menekan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya : keindahan menjadi sempurna jika keindahan itu bukan ditiru atau dimanipulasi. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa estetika berkaitan erat dengan penilaian kita terhadap suatu seni dapat berupa hal-hal yang bersifat orisinil, dalam hal ini perasaan yang menyenangkan. Dalam menciptakan suatu seni yang dapat kita nikmati nilai estetikanya tentu membutuhkan kreativitas.

Untuk membantu rasa keindahan anak, dapat dibantu secara continue menemukan keindahan dan kekaguman dalam dunia mereka sehingga pengalaman estetis dapat membantu mengembangkan secara penuh daya hidup pada anak.

3.Kreativitas

Kreativitas Campbel (1995) adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna dan dapat dimengerti. Baru berarti bersifat inovasi, belum ada sebelumnya, segar, menarik dan aneh. Berguna berarti dapat memberikan kepuasan, praktis, memudahkan, memperlancar, dan sebagainya. Kreativitas dapat dimengerti berarti dapat dibuat dalam kesempatan lain. Kreativitas dapat dimengerti berarti dapat dibuat dalam kesempatan lain. Selanjutnya Olsen (1989:11) menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta/berekreasi. Dari dua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah suatu kemampuan atau kegiatan menciptakan sesuatu yang baru, orisinil dan dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Kreativitas merupakan potensi yang berkembang dipengaruhi oleh umur seseorang, antara orang dewasa dan anak-anak itu berbeda. Anak yang masih berperilaku polos belum terikat oleh aturan, norma, moral dan sebagainya berbeda dengan orang dewasa yang sudah terikat oleh banyak hal. Seorang anak yang melakukan sesuatu yang berbeda dengan teman-temanya sering kita anggap mengkhawatirkan, padahal itu mungkin merupakan salah satu perilaku kreatif. Isenbreg (1993) menyatakan bahwa secara umum perilaku anak kreatif adalah : (a) lebih banyak aktif dibanding pasif, (b) anak memiliki inisiatif, (c) dapat tampil dengan semua anak dalam berbagai situasi.

Kreativitas merupakan sebuah potensi sehingga butuh dukungan dari berbagai pihak di lingkungannya, seperti keluarga terutama orang tua, guru harus mampu memberi dorongan dalam pengembangannya. Menurut Masyesky ada beberapa cara menciptakan situasi yang membentu kreativitas, antara lain : (1) secara terbuka mendemonstrasikan pada anak bahwa terdapat nilai dalam rasa ingin tahu, eksplorasi, dan perilaku orisinil, (2) mengikuti anak untuk mengikuti mereka ketika mereka melakukan kerja pada satu aktivitas yang mereka adakan dan menarik minatnya, (3) mempersilakan anak mencari figur atau cara pandangnya dalam melakukan hal-hal yang mereka sukai, (4) menjaga atmosfir santai, (5) mendorong terkaan, secara khusus ketika menjawab yang menurut perasaannya baik. Dengan demikan apabila kreativitas yang ada pada diri anak dapat dikembangkan dengan baik maka potensi yang dimiliki anak akan dapat tersalurkan dengan baik.

Jadi antara seni, estetika dan kreatifitas berkaitan satu sama lain. Seni dapat dinikmmati dengan pengalaman estetis. Pengalaman estetis suatu seni akan kita rasakan apabila diciptakan dengan kreatifitas. Melalui seni anak dapat memperoleh pengalaman estetis, serta dapat digunakan sebagai wadah pengembangan kreativitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun