Analisis terhadap kurikulum pada lembaga pendidikan tingkat umum (SD/SMP/SMA/SMK) di Indonesia analisis ini menunjukkan bahwa kurikulum tersebut telah mengandung elemen-elemen penting untuk mencapai tujuan pendidikan dalam Islam, terutama melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan pengembangan hal-hal yang lain.
1.Kurikulum Nasional Sekarang Di sekolah-sekolah umum, beberapa mata pelajaran yang diberikan itu ada IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni budaya, matematika ,pendidikan agama Islam dan penjas. Dari struktur kurikulum memang sudah ada ruang untuk membangun keimanan dan akhlak siswa. Dan ada juga pelajaran pendidikan Panca sila dan kewarganegaraan negara(Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) yang mempelajari sikap kebangsaan dan bernegara. Jadi, kurikulum nasional ini tidak hanya soal akademik, tapi juga soal pembentukan karakter.
1.Tujuan
 Tujuan pendidikan tidak hanya menekankan pada ke Pembinaan Akhlak Mulia, yaitu menumbuhkan karakter, etika, dan moral Islami. Kecerdasan intelektual, juga pembentukan kepribadian yang beriman, berakhlak mulia kepada Allah SWT. tujuan pendidikan Islam mencakup:
1.Keseimbangan Dunia dan Akhirat, yaitu pendidikan Islam harus mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang sukses di dunia dan di akhirat.
2. Pembentukan Aqidah atau iman yang kuat, yaitu menanamkan tauhid yang murni dan keyakinan kepada Allah.
3. Pelaksanaan Syariah dan Ibadah, yaitu mengajarkan tata cara ibadah serta aturan kehidupan sesuai syariat.
4.Dalam pandangan Islam, pendidikan tarbiah bukan sekedar proses transfer pengetahuan melainkan untuk membentuk kepribadian yg utuh secara spiritual intelektual ,moral, sosial berakhlak mulia dan mampu berperan sebagai khalifah di muka bumi. Untuk mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan tujuan pendidikan Islam, beberapa langkah penting dapat dilakukan:
1. Integrasi nilai Islam dalam semua mata pelajaran. Terutama Nilai tauhid, akhlak, dan tanggung jawab moral dapat dihubungkan dengan pelajaran IPA, IPS, Bahasa, bahkan Matematika melalui konteks keagamaan.
2. Peningkatan kompetensi guru. Guru perlu dibekali kemampuan Islam agar mampu mentransformasikan nilai-nilai spiritual dalam proses pembelajaran.
3. Pembiasaan budaya di sekolah Islami. Nilai-nilai Islam harus menjadi budaya, bukan sekadar program tambahan. Misalnya, kejujuran, disiplin, dan kebersihan sebagai wujud iman.