      Munculnya wabah Covid-19 di awal tahun 2020 telah menimbulkan perhatian dan frustasi bagi semua orang, karena Covid-19 menyebar begitu cepat dan menyebar ke seluruh dunia. Pandemi Covid-19 telah menghentikan segala macam aktivitas berskala besar dan memaksa semua aktivitas dilakukan di dalam dan di luar rumah. Kegiatan pendidikan di sekolah terpaksa dihentikan. Sesuai anjuran pemerintah untuk tetap di rumah untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 di masyarakat, maka proses belajar mengajar langsung diganti dengan peembelajaran daring.
      Pembelajaran jarak jauh yang efektif, interaktif, menyenangkan, dan menginspirasi akan membantu peserta didik mencapai potensi mereka.  Namun, realitanya saat ini banyak pendidik yang mengajar di kelas hanya menggunakan beberapa metode pembelajaran saja sehingga proses pembelajaran terasa monoton dan membosankan. Proses pembelajaran menuntut peserta didik  lebih banyak untuk menghafal informasi, dengan kata lain otak mereka dibingungkan oleh informasi yang perlu dihafal.
      Metode pembelajaran yaitu suatu cara yang merujuk pada cara yang akan digunakan dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. Jika dalam proses pembelajaran, definisi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara yang dipilih oleh pendidik dalammengoptimalkan proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
      Dibawah ini terdapat beberapa metode pembelajaran yang patut dicoba dalam pembelajaran jarak jauh, diantaranya:
- Metode Contextual Teaching  and Learning (CTL) adalah konsep pengajaran yang membantu guru menghubungkan hubungan antara belajar dan mengajar. Dunia nyata peserta didik merangsang terjalinnya hubungan antara pengetahuan yang ada dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Metode Bermain peran (Role Playing) adalah metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pertunjukan yang bertujuan untuk membantu siswa memahami kurikulum dan mencapai tujuan pembelajaran.
- Metode Diskusi adalah metode diskusi, suatu metode pengajaran suatu topik melalui pertukaran pikiran antara guru dan antara siswa atau teman sekelas, sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
- Metode Demonstrasi adalah metode penyajian suatu mata pelajaran dengan memperagakan dan memperagakan kepada siswa suatu proses, situasi, atau objek tertentu (baik nyata maupun tiruan).
- Metode SAVI adalah metode SAVI yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keempat indera dalam proses pembelajaran, yaitu Somatic (gerak), Auditory (pendengaran), Visual (penglihatan), dan Intelegency (Kecerdasan).
- Metode Resitasi adalah cara guru mengajar ketika memberikan serangkaian tugas kepada peserta didik.
      Disamping menggunakan metode pembelajaran daring yang lebih efektif dalam proses pembelajaran, tentu saja sangat mendukung proses belajar mengajar. Berbagai platform dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh, seperti WhatsApp, situs web, Learning Management System(LMS), Google Classroom, Zoom, dan lain sebagainya. Platform yang tersedia dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran dengan mengirimkan materi, mengevaluasi, dan mengumpulkan tugas.
Sumber:Â
Alfiani, D. A. (2016). Penerapan Model Pembelajaran savi (somatis, auditori, visual, intelektual) Terhadap Hasil Belajar Anak Usia Dini. JPA. https://doi.org/10.24235/awlady.v2i1.763
Claudia, M., & Anggraeni, D. (2021). Efektivitas Penggunaan Metode Latihan dan Penugasan dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi pada Mata Pelajaran PKN di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 874--883.
Mardiana, M., & Ganda, N. (2021). Pengaruh Metode Role Playing dalam Pembelajaran IPS tentang Kegiatan Jual Beli untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. 8(1), 72--76.
Nurjannah, A. (2021). Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Minat Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. 6, 71--84.
Nurmala, I., & Wahyu Hidayat, H. H. (2018). Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Materi Segitiga dan Segiempat pada Siswa SMP. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(2), 1015--1026. https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i3.219-228.
