Sumur Sibudak Oinan menyimpan beragam tanda tanya yang membuatnya menjadi salah satu situs unik di tepi pantai dusun Sibudak Oinan. Keberadaan sumur air tawar yang berjarak hanya sekitar 6 meter dari bibir pantai merupakan sebuah kekayaan alam yang dijaga oleh masyarakat setempat. Masyarakat percaya bahwa sumur ini memiliki beragam hal mistis yang sampai saat ini masih dipercaya.
Nama Sibudak Oinan berasal dari bahasa setempat. Sibudak yang artinya menggelembung dan Oinan yang artinya air. Hal ini dikarenakan air yang muncul dalam sumur keluar dengan cara menggelembung. Penamaan tersebut didasarkan pada proses kemunculan air dalam sumur tersebut yang saat ini juga menjadi nama dusun setempat.
Pada saat mengunjungi sumur, pengunjung disarankan untuk membasuh wajah, tangan dan kaki menggunakan air sumur. Hal tersebut diperuntukkan sebagai tanda pengenalan. Menurut kepala dusun setempat, ketika pengunjung akan berenang di pantai sekitar sumur, maka akan dijaga dari kejadian-kejadian buruk seperti tenggelam. Air sumur juga dapat menyembuhkan jika ada pengunjung yang sakit setelah berenang di pantai.
Selain itu, sumur tersebut diyakini memiliki penjaga yaitu seorang kakek yang tinggal di pohon yang berada di samping sumur tersebut. Maka, sampai detik ini belum pernah ditemukan kecelakaan pada sekitar sumur. Masyarakat percaya bahwa mereka dijaga oleh kakek tersebut.
Keunikan sumur Sibudak Oinan lainnya ialah air yang tidak pernah surut meskipun musim kemarau. Sumur yang dalamnya diperkirakan 3 meter tersebut tidak pernah mengalami kekeringan. Jikalau air laut pasang, sumur akan ikut menghilang. Tetapi, setelahnya air akan tetap sama dan tidak berubah menjadi asin sedikitpun. Hal ini, merupakan bukti keunikan yang dimiliki oleh sumur Sibudak Oinan.
Keberadaan sumur Sibudak Oinan sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Mereka tidak pernah mengambil atau membuang apapun yang ada dalam sumur tersebut selain menggunakan air sumur. Seperti adanya ikan, katak, bahkan batu yang terdapat dalam sumur tersebut tak pernah dibuang, kecuali hilang dengan sendirinya.
Masyarakat dan pemerintah memiliki misi yang sama untuk menjaga keberadaan sumur tersebut. Selain tetap menghormati dan mempercayai kisah dibalik sumur, kebaradaan sumur juga menjadi prioritas. Saat ini, sumur ditembok menggunakan semen untuk menjaga dan memperindah sumur. Pembangunan ini juga dapat mempermudah pengunjung untuk menemukan dan mengenali keberadaan sumur.
Kepercayaan dan kisah di balik sumur Sibudak Oinan merupakan salah satu bentuk folklor. Folklor merupakan kebudayaan milik sebuah kelompok yang diwariskan kepada generasi berikutnya dengan turun-temurun, disebarkan secara tradisional, baik secara lisan ataupun dengan gerakan isyarat (Danandjaja dalam Hutomo, 1991:5). Secara etimologis, foklor berasal dari dua kata. Folk memiliki makna yang setara dengan kolektif, yaitu kelompok yang berbagi ciri budaya yang serupa. Sedangkan, lore mengacu pada tradisi yang dimiliki oleh folk, yakni bagian dari kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun, baik melalui alisan maupun dengan contoh yang disertai gerakan atau isyarat (Danandjaya, 1991: 2).
Folklor terbagi menjadi tiga; yaitu folklor lisan yang merupakan jenis folklor yang sepenuhnya disampaikan secara lisan (Danandjaya, 1991:21), folklor sebagian lisan yang merupakan Folklor yang menggabungkan unsur lisan dengan unsur non-lisan (Danandjaya, 1991:22), dan folklor bukan lisan yang berbentuk non-lisan, meskipun proses pembuatannya diturunkan secara lisan (Danandjaya, 1991:22).
Cerita dan kepercayaan terhadap sumur Sibudak Oinan termasuk dalam jenis folklor lisan karena disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi. Foklor lisan yang terdapat di dusun Sibudak Oinan ini terus dipelihara oleh masyarakat setempat, sehingga bukan hanya keberadaan sumur yang masih terjaga, tetapi juga kisah dan kepercayaan dibaliknya. Cerita-cerita tersebut bukan hanya sebagai hiburan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai alat yang mencerminkan sistem kepercayaan masyarakat yang percaya terhadap adanya kekuatan supranatural di sekitar mereka.
Selain itu, sumur Sibudak Oinan juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Dusun Sibudak Oinan. Kepercayaan terhadap penjaga sumur, membasuh diri sebelum berenang, serta keyakinan untuk tidak mengambil sesuatu dari dalam sumur menunjukkan adanya nilai-nilai adat yang dijunjung tinggi. Folklor ini berfungsi sebagai alat untuk menjaga hubungan antara manusia dan alam.