Khamr adalah sejenis minuman beralkohol. Orang-orang telah mengkonsumsi minuman ini sejak awal waktu. Minuman yang disebut khamr bertentangan dengan ajaran Islam.
Sejak dahulu kala, orang telah mengkonsumsi khamr. Di masa lalu, buah anggur dan kurma digabungkan untuk membuat khamr, minuman beralkohol.
Karena efek negatifnya terhadap kesehatan dan perilaku penggunanya, Khamr dianggap sebagai minuman yang berisiko. Selanjutnya, Allah SWT melarang konsumsi khamr, minuman yang dilarang.
Dalam Islam, kurma dan anggur digunakan untuk membuat khamr. Karena ketidaktahuan dan fakta bahwa itu bisa memabukkan, Khmer secara bertahap menjadi ilegal.
Menurut definisinya, khamr adalah menutupi akal. Sebaliknya, secara syar'i, istilah "khamr" mengacu pada minuman atau zat lain yang membuat sulit berpikir jernih.
Pengertian khamr secara syar'i ini mengatakan bahwa selain minuman, khamr juga termasuk makanan atau minuman yang membuat orang merasa senang dan pusing, seperti ganja, heroin, atau obat-obatan lainnya.
Ijma para akademisi adalah bahwa hukum minuman keras (khamr) adalah melawan hukum. Mengkonsumsi makanan adalah dosa besar bagi orang Khmer. Semua orang setuju bahwa khamr itu melawan hukum dan siapa pun yang mengkonsumsinya harus ditindak (dimiliki), tidak peduli berapa banyak yang dia konsumsi. Karena pengaruh khamr, tidak ada seorang pun yang dapat melakukan kejahatan dalam masyarakat. Mereka yang telah mengembangkan "kecanduan khamr" tidak akan dapat menghindari pelanggaran hukum atau ketidakpatuhan terhadap perintah. karena khamr adalah sumber dari segala bentuk lainnya. Oleh karena itu, berbagai macam kejahatan akan berkurang secara total atau signifikan ketika khamr diharamkan dan kebiasaan meminumnya dapat diberantas. Minum khamr dapat membahayakan kesehatan fisik dan spiritual Anda, menyebabkan hal-hal seperti kekurangan gizi, kehilangan ingatan, dan penyakit yang dapat membunuh Anda.