Di ruang kelas SMP Kampung Karangsantun, baru saja dihelat Pemilihan Ketua OSIS & Wakil Ketua OSIS. Setelah melalui proses panjang, perang kampanye, dan adu otot simpatisan, pemungutan suara berakhir draw, seri alias imbang.
Siswa SMP Karangsantun yang terdiri dari 400 siswa dan 400siswi terbagi menjadi dua sama banyak 400 suara untuk Joko & 400 suara untuk Bowo. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Ketua OSIS &Wakil Ketua OSIS pun menyatakan suara yang masuk udah sah. "Kalau sepak bola bisa diadakan tambahan waktu, kalau masih seri, bisa adu pinalti, lah ini mana bisa?" kata ketua KPU-KO &WKO, bingung.
Menjelang bel istirahat, Bowo datang menemui Ketua KPU-KO &WKO, simpatisan kubu Joko sudah menaruh curiga pasti akan terjadi transaksi politik antara Bowo dan Anggota KPU-KO &WKO. Tak lama berselang Joko pun masuk ke ruangan tempat KPU-KO &WKO dan Bowo sedang bicara dua belas mata, Joko pun masuk dan pembicaraa menjadi empat belas mata. Simpatisan kubu Bowo diluar sudah siap siaga "Wah... perang ini peraaannngg..." saling bisik mereka.
Tepat, setelah bel istirahat berbunyi, terdengar suara yang keluar dari TOA yang trgantung disudut kanopi sederhan, didepan ruang guru "ehmmm.... ehmmm... mohon perhatian semua siswa dilarang ke kantin dulu, apalagi kalau cuma mau ngutang.... harap berkumpul dihalaman sekolah, matur suwun".
Tak lama kemudian keluarlah ketua KPU-KO &WKO, ditemani 4 komisioner KPU-KO &WKO lainya dan dibelakang berjalan dengan bergandengan tangan Joko & Bowo. Pendukung dan simpatisan Joko & Bowo yang sedari tadi sudah gontok-gontokan saling sikut, plotot-plototan, mendadak berhenti heran melihat pemandangan tersebut.
"Ngga usah ribut, ngisin-ngisini, satu sekolahan, satu kampung, satu negara, satu tanah air, pada-pada jawa, kok ribut, gontok-gontokan.... saya ketua KPU-KO &WKO memutuskan dua-duanya Joko&Bowo jadi ketua OSIS, karena suaranya sama, visi dan misinya kurang lebih sama, menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah, apa maning... sudah selesai, keputusan saya tidak bisa diganggu gugat, semua mau jadi Presiden eh ketua OSIS ya sudah jadi ketua OSIS aja semuanya, istana eh kelasnya kan bisa dibagi dua, kendaraan dinasnya eh sepedanya bisa dibagi dua, kalau Presiden eh Ketua OSIS yang satu sakit ngga bisa rapat Ketua OSIS yang satu bisa nggantikan... dadaaah..." ketua KPU-KO &WKO mengakiri pidatonya.
...
Menurut Bowo, Joko lebih pantas jadi Ketua OSIS karena dia sudah dua kali menjadi Ketua Kelas, walaupun dua-duanya tidak pernah sampai tuntas masa jabatanya dikarenakan dia menjadi ketua group ansamble musik dan marching band, terpaksa ia harus melepaskan jabatanya sebagai ketua kelas kala itu. Sebaliknya menurut Joko, Bowo lebih pantas jadi ketua OSIS karena dia adalah seorang ketua Praja Muda Karana/PRAMUKA yang sangat terlatih, tegas, sangat disiplin, Jiwa Cinta Sekolahnya tidak bisa diragukan lagi, berkali-kali membawa harum nama sekolah di RAIMUNA tingkat daerah bahkan Nasional.
Intinya, dua-duanya legowo siapa saja yang menjadi ketua OSIS, toh sama-sama satu kecamatan, benar-benar mau memajukan sekolahnya, tidak membela kepentingan sekolahan lain, apalagi partainya eh kelasnya saja. Menurut Joko & Bowo ini sangat bagus, karena apabila ada dua guru yang membutuhkan Ketua OSIS dua-duanya ada, kalau Bowo Sakit, Joko siap menggantikan.
...
SEKIAN, SALAM SEDULURAN SELAWASE.
Cuma mimpi Jika Bowo & Joko Bersatu, Bergandengan tangan, 2 simpatisanya berdamai, tidak saling fitnah dan gontok-gontokan. Pasti itu tak pernah terjadi, udahlah jadi Presiden saja dua-duanya, kalau dua masih kurang bisa empat atau delapan sekalian Presidenya biar tidak rebutan kalau mau kunjungan, semua kebagian kunjungan Pak Presiden, buat delapan kamar di istana, Aman kan?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H