Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Penipuan Melalui Panggilan Video

6 Juni 2023   12:04 Diperbarui: 6 Juni 2023   14:32 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://tekno.sindonews.com

Pak Polisi bahkan memberikan edukasi kepada Tia bahwa petugas BAP tidak berseragam coklat seperti para polisi yang biasa kita lihat seragam hariannya, melainkan petugas khusus dengan seragam putih dengan segala atribut yang dikenakan. Tia mendapatkan pemahaman dan wawasan baru melalui laporannya ini.

"Ibu beruntung, tidak tertimpa kehilangan dana atau pengurasan rekening dari orang-orang yang berusaha menipu ibu. Barusan tadi ada yang lapor juga, seorang ibu, nangis-nangis. Ia kehilangan uang sekira seratus." Hibur Pak Polisi kepada Tia.

"Emang, seratusnya, seratus berapa, Pak?" Tia bertanya lugu

"Ya, elaaah, Bu. Kalau seratus ribu, gak bakalan tuh si ibu lapor nangis-nangis sampai segitunya. Ya seratusan juta lah!" Tia menahan tawa di depan Pak Polisi. Benar juga ya.

Eh, tapi kalau lagi benar-benar nggak punya duit, uang seratus ribu itu gede banget lho! Setuju, kan?

***

Sehubungan Tia tidak mengalami kehilangan atau kerugian material dari kejadian tersebut, petugas kepolisian menerima laporan Tia sebagai bentuk pengaduan masyarakat. 

Karena khawatir data KTP-nya disalahgunakan oleh penipu, Tia meminta adanya surat dari kepolisian atas bukti pengaduannya.

Akhirnya Tia diminta membuat surat pernyataan saja bahwa laporan sudah diterima oleh petugas kepolisian setempat. Bukti pernyataan ditandatangani mereka berdua. 

Sahabat saya ini membawa surat pernyataan asli yang ditulis tangan sendiri, sedangkan petugas menyimpan salinannya dan dimasukkan dalam arsip piket di hari tersebut.

Hari selanjutnya, Tia mendatangi pihak bank untuk membuka blokir rekening. Atas saran pihak bank, sehubungan ada kejadian tersebut dan dirinya sempat memperlihatkan kartu ATM pada penipu, meskipun nomer kartu tertutup, sebaiknya ia mengganti kartu ATM-nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun