Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

6 Unsur Penilaian yang Menjadi Perhatian Juri Lomba Musikalisasi Puisi

21 September 2022   17:15 Diperbarui: 22 September 2022   16:46 2836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner Lomba Musikalisasi Puisi Granada Festival 2.2 (Dok. Pri. Siska Artati)

Ketiga, Penghayatan. Bagian ini juga penting dalam pembacaan puisi. Hal ini nampak dari ekpresi dan suara si Pembaca sebagai wujud interpretasi memaknai puisi yang dibacakannya. 

Penghayatan terhadap sebuah puisi berarti memahami secara penuh isi puisi sehingga jiwa dalam puisi dapat menyatu dengan jiwa pembaca. Penghayatan dalam membaca puisi tecermin melalui pemenggalan, nada dan intonasi, ekspresi, serta kelancaran.

Keempat, Kaidah Kebahasaan. Beberapa puisi yang dibacakan oleh peserta bisa jadi merupakan karya sendiri ataupun karya penyair lain.

Puisi memiliki kaidah kebahasaan, diantaranya adalah penggunaan kata-kata yang konkret, penggunaan diksi untuk memperindah kalimat dan menggunakan pengimajian untuk memperjelas makna yang ingin disampaikan penulis.

Kelima, Keselarasan atau Harmonisasi. Mulai dari awal peserta masuk dan tampil di hadapan juri dan penonton, untuk mencuri perhatian agar mereka fokus pada si Pembaca puisi. Termasuk dalam ini penampilan dan pembawaan musikalisasi puisinya.

Aneka rupa dan cara dilakukan dalam mengantarkan puisi, baik yang dilagukan, dibacakan dengan selaras musik pengiring, tentu butuh kekompakan dan keharmonisan dalam menyajikan tampilan yang bagus. Sehingga juri dan penonton dapat menikmati sajian musikal puisi secara utuh, baik isi puisi, penghayatan, penampilan dan keselarasan musiknya.

Foto bersama seluruh peserta lomba (Dok.Pri. Siska Artati)
Foto bersama seluruh peserta lomba (Dok.Pri. Siska Artati)
Keenam, Komposisi musik. Sehubungan hal ini berkaitan dengan musikalisasi puisi, bisa jadi puisi yang dibawakan dengan cara dilagukan seluruhnya atau sebagian saja, atau bahkan dibacakan sepenuh penghayatan dengan iringan musik.

Komposisi ini meliputi nada yang menjadi unsur utama yang penting. Karena puisi harus dibacakan sesuai nada iringan musik yang digunakan. Begitu juga dengan irama yang dalam pembacaan musikalisasi puisi dilakukan untuk menjiwai isi puisi yang dibawakan. Penentuan irama dan temponya ditentukan dari tema puisi.

Itulah keseluruhan unsur musikalisasi puisi haruslah saling berkesinambungan dan harmonis. Mulai dari nada iringan musik hingga cara pembawaannya, semua harus harmonis dan serasi. 

Demikian, berbagi pengalaman berkenaan dengan unsur penilaian dalam sebuah lomba musikalisasi puisi. Semoga bermanfaat.

Tetap sehat dan ingat bahagia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun