Mohon tunggu...
Siska Alfi
Siska Alfi Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Time is precious, more than money.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tambahan Modal di Sektor Pariwisata Harus Sesuai dengan Pemulihan Sektor Lainnya

20 November 2020   13:46 Diperbarui: 20 November 2020   13:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dok. Pelindo III

Pemerintah berencana memberikan anggkatan untuk pembangunan pariwisata tahun 2021 sebesar Rp14,4 triliun dari APBN 2021. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata. Beberapa di antaranya akan digunakan untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada PT Pelindo III (Persero) sebesar Rp1,2 triliun, PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma sebesar Rp 997 miliar, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) sebesar Rp470 miliar.

Dalam rapat bersama dengan Dirut PT Pelindo III, Dirut PT Kawasan Industri Wijayakusuma, dan Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, pada Kamis (19/11), Mukhamad Misbakhun menyampaikan agar tambahan modal negara yang digunakan untuk pembangunan dan pemulihan sejumlah sektor pariwisata harus sesuai dengan pemulihan sektor lainnya, terutama dari sisi pemulihan lingkungan.

Misbkahun yang hadir secara virtual secara khusus menyoroti rencana Pelindo III yang akan mengembangkan tourism hub di Pelabuhan Benoa, Bali. "Ketika nanti dibangun, pengerukan ini akan menyebabkan pendangkalan. Apalagi Benoa inikan wilayah yang secara alamiah sendimentasinya tinggi. Bapak (Dirut Pelindo III) lakukan upaya pengerukan di 2021 sebagai pemulihan pariwisata, sementara pemulihan sektor lainnya juga masih akan lama. Harus disiapkan skenario terburuhknya seperti apa jangan sampai terjadi missmatch (ketidak sesuaian)," kata Misbakhun.

Sektor Pariwisata menjadi satu dari sekian banyak sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19, meski demikian Misbakhun mewanti-wanti agar pembangunan dan pemulihan ekonomi bisa sesuai harapan. Di sisi lain, vaksin corona belum juga berhasil didistribusikan hingga penghujung tahun 2020, sementara sejumlah negara  maju di kawasan Eropa, bahkan Amerika Serikat dan Jepang masih mengalami gelombang kedua, pembatasan atau lockdown pun masih berlangsung.

Dirut Pelindo III, Saefudin Noer, yang hadir dalam rapat pun menjawab hal-hal yang dikhawatirkan oleh Misbakhun. Ia mengatakan tambahan modal negara tersebut akan digunakan untuk pengerukan alur Pelabuhan Benoa, sebab perusahaan pelat merah tersebut mendapat mandate dari pemerintah untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) menjadi pariwisata kemaritiman di Indonesia.

"Pengembangan Benoa sebagai BMTH diharapkan punya manfaat sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan tingkat sosial, PDB industri pariwisata di Bali, penyerapan tenaga kerja dan UMKM. Dengan BMTH dengan kapasitas pelayanan, dengan alur yang bisa dilewati untuk kapal besar dan sedang. Investasi pengerukan dan pelebaran alur, dibutuhkan dana Rp 1,2 triliun, ini akan kita upayakan dapat digunakan secara proporsional," kata Saefudin Noer.

Berdasarkan informasi, dalam buku Nota Keuangan 2021 disebutkan PMN kepada Pelindo III akan digunakan untuk melanjutkan pengerukan alur dan kolam Pelabuhan Benoa, yang merupakan bagian dari pengembangan BMTH. Pengerukan dan pelebaran alur pelayaran tersebut dapat membuat kapal cruise (pesiar) generasi enam, yang memiliki panjang 350 meter, juga dapat bersandar di Pelabuhan Benoa.

Sumber 1

Sumber 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun