Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Repotase dan Feature Jurnalistik Kreatif

18 November 2022   14:46 Diperbarui: 18 November 2022   14:54 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membuat outline feature (Judit Peter/Pexels) 

Menulis adalah bekerja untuk keabadian - Pramoedya Ananta Toer 

Sudah tidak asing di telinga kita dengan kata-kata tersebut. Menulis tidak luput dari kesungguhan kita membaca, tulisan akan selalu baik, bagus dan luar biasa karena sehari-hari mengkonsumi bacaan baik itu buku dan pengalaman. Bagi penulis, menulis adalah kerja yang mulia, dikarenakan mencatat membutuhkan tenaga ekstra baik mendapatkan pikiran, merangkai kata, mengatur kerangka tulisan, bertanggung jawab atas tulisan hingga pengaruh dari tulisan untuk kehidupan khalyak umum.

Dengan begitu, tulisan hasil reportase membuat orang-orang yakin bahwa hal tersebut benar adanya. Reportase adalah proses pemberitaan suatu peristiwa melalui kinerja jurnalistik yang langsung untuk mengumpulkan data, fakta dan membuat berita. Adapun untuk melakukan suatu reportase bisa dilakukan dengan observasi, wawancara serta riset data. Pemberitaan dengan reportase haruslah aktual dan faktual, untuk terhindar dari informasi yang telah basi atau kadaluarsa.

Meskipun ketidakdisiplinan suatu reportase yang aktual, jalan keluar alternatif adalah feature jurnalistik agar tetap relevan atas waktu yang ada. Melalui feature baik timeless atau tidak, mampu menceritakan kronologi cukup subjektif penulis yang tetap berdasarkan pada realita saat repotase.

Apa Itu Feature?

Feature adalah cerita atau tulisan yang dikarang secara khas berdasarkan fakta dan data yang didapat melalui proses jurnalistik. Dalam arti lain, feature merupakan cerita khas yang kreatif dengan konsep jurnalistik sastrawi menjelaskan situasi, keadaan atau kehidupan bertujuan untuk informasi dan menghibur khalayak pembaca media.

Apa yang menjadi ciri-ciri feature?

Umumnya, feature diperuntukkan mengangkat warna-warni kehidupan, sesuatu hal yang jarang diberitakan oleh media. Masalah aktual bukan lagi perbincangan dalam penulisan feature, oelh karena itu feature dikenal berita yang khas, penuh emosi dan kreatifitas penulis. Untuk menulis suatu feature, penulis membiasakan mencari sesuatu khas yang tidak mainstream dan menarik.

Tulisan feature bisa membuat pembaca merasakan kondisi atau situasi dibalik realita dan fakta. Yang sebisa mungkin sukar untuk dirasakan oleh pembaca berita Straight news.

Selain itu, feature memiliki jenis yang berbeda dari setiap permasalahan, seringkali ditemukan feature bernuansa human interest, kepribadian (profil) dan perjalanan. Untuk itu, penulis harus mampu merangkakan reportase yang tepat untuk dijadikan tulisan feature.

Bagaimana reportase tulisan feature?

Reportase feature perlu ada beberapa timbangan terdahulu baik fakta, verifikasi, karakter, akses dan emosi. Dalam pencarian fakta, penulis diusahakan mensucikan fakta melalui sastra dan tetap berpijak pada jurnalisme. Penyebutan nama harus sesuai dengan nama sesungguhnya, tempat yang tidak mengarang dan peristiwa yang tidak dibuat-buat. Menuliskan fakta tidak perlu dirangkai seperti puisi dan majas-majas digunakan jika diperlukan pada taraf-taraf tertentu yang tidak melebih-lebihkan fakta.

Selanjutnya, verifikasi menjadi esensi reportase, apakah benar kejadiannya seperti yang diungkapkan atau tidak. Tidak sekedar kabar angin atau desas-desus saja. Adanya karakter, penulis menceritakan tokoh atau narasumber sesuai pada kejadian saat reportase. Lalu, akses menuju karakter sebisa mungkin terjangkau dan bisa dilakukan repotase. Terakhir, emosi baik perasaan apapun dari karakter atau kejadian akan menghidupkan tulisan yang dibuat. Menjadikan pembaca merasakan pergulatan secara lahir dan batin.

Mencari gagasan atau ide bisa dimulai dari yang paling terdampak dan lemah, misalnya kasus penggusuran. Dari kasus tersebut, yang paling terkena dampak adalah orang-orang didalamnya. Dan yang paling lemah adalah anak-anak serta orang tua. Mereka adalah karakter yang perlu ceritanya diangkat selama terjadi kasus penggusuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun