Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Benarkah Orang yang Terlampau Ekstrem Mengkritik akan Sulit Jadi Pemimpin?

12 Juni 2018   09:46 Diperbarui: 13 Juni 2018   12:39 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: flickr

Anda pengemar karya psikolog humanistik, Abraham H. Maslow (1908-1970)? Sebagai antitesa dari Freudian yang memandang manusia dikendalikan perasaan bawah sadar, sebaliknya, behaviorisme yang sangat determinan lingkungan atau pengondisian, Maslow mempromosikan cara pandang yang mengagungkan manusia. 

Gagasan Maslow sendiri bukannya tanpa kritik. Namun, setidaknya, Maslow sangat memandang positif manusia. Cara pandang yang positif terhadap manusia terwujud dengan beberapa ciri yang disebutnya orang-orang mengaktualisasikan diri.

Siapakah mereka? 

Inilah dia 18 ciri orang yang mengaktualisasikan diri versi Abraham H Maslow, siapa tahu Anda atau kita bagian dari ciri itu?

  1. Cerapan kenyataan lebih efisien dan hubungan lebih menyenangkan dengannya. Orang yang sedang mewujudkan diri memiliki kapasitas dan kemampuan istimewa mengenali kepalsuan, kecurangan, ketidakjujuran, dan dengan tepat dan efisien menilai orang.

    Efisiensi ini meluas dalam bidang kehidupan, seperti kesenian, musik, kecerdasan, masalah ilmiah, politik, dan publik. Orang ini hidup dalam dunia yang lebih nyata --bukan kumpulan konsep, abstraksi, harapan kepercayaan dan stereotip buatan manusia.

  2. Penerimaan diri sendiri, orang lain, dan alam. Orang yang mewujudkan diri menerima sifat manusiawi dan alam dengan segala kekurangannya --tidak sesuai dengan citra idealnya tanpa menyangsikan.

    Tingkat penerimaan pertama, kecenderungan fisiologis seperti selera makan dan penerimaan diri memuaskan. Penerimaan diri dan orang lain diwujudkan dengan (1) kurangnya pembelaan diri, pigmen dari sifat protektif atau pretensi; dan (2) perasaan tidak menyukai sikap tipu muslihat, kemunafikan, kedok muka dan persaingan tidak sehat.

  3. Spontanitas; kesederhanaan; kewajaran. Orang yang mewujudkan diri relatif lebih spontan dalam perilaku, kejiwaan, pikiran, impulsnya, dan sebagainya.

  4. Pemusatan persoalan. Orang yang mewujudkan diri umumnya memusatkan persoalan di luar dirinya bukan ego. Yakni misi kehidupan menyangkut orang banyak, bangsa, dan individu di keluarganya. Tugas yang menyita banyak energi itu tidak harus yang paling disukai atau dipilihnya, tetapi diemban karena rasa tanggung jawab atau kewajibannya.

  5. Sifat pemisahan diri; kebutuhan penyendirian. Subjek yang diteliti Maslom membuka lebar pemutusan hubungan tanpa berakibat buruk dan tanpa perasaan tidak enak terhadap dirinya. Taraf penyendirian itu melebihi kebanyakan orang.

  6. Otonomi; kemandirian kebudayaan dan lingkungan; kehendak; perantara yang aktif. Salah satu corak orang yang mewujudkan diri ialah kemandirian dalam lingkungan lahir dan lingkungan sosialnya.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun