Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Balik Nikotin dan Bahaya Adiksinya

6 Juni 2023   09:45 Diperbarui: 6 Juni 2023   10:42 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nikotin Via Unsplash.com 

Seperti yang kita ketahui nikotin merupakan suatu zat yang terkandung dalam rokok. Sebernarnya nikotin ini jelas merupakan senyawa yang berasal dari tanaman tembakau dan sangat adiktif karena memang zat nikotin ini mampu untuk mengubah cara kerja otak dimana efek adiksinya membuat seseorang berkeinginan untuk banyak mengkonsumsinya dan sulit berhenti. 

Nikotin yang terdapat dalam rokok memang dirancang untuk mengirimkan nikotin ke otak dalam hitungan detik, bentuknya berupa cerutu atau cairan sama saja. 

Siklus adiksi dari nikotin sendiri yaitu pertama nikotin terserap dalam darah dan diteruskan ke otak lalu reseptor alfa 4 dan beta 2 menerima dopamine di otak dan dopamine terlepas yang efeknya memberikan rasa nyaman, lama kelamaan zat dopamine ini akan berkurang dan rasa nyamannya hilang sehingga timbul rasa ingin kembali merokok dan hal ini terus berulang sampai sulit berhenti.

Sebenarnya, jika dibandingkan dengan TAR, zat nikotin ini bukan penyebab utama atas bahaya rokok karena tidak bersifat karsinogen (penyebab kanker). Nikotin sendiri memang merupakan zat alami yang terkandung dalam tembakau dan termasuk senyawa alkaloid maka kecenderungan efeknya lebih kearah adiktif yang menciptakan ketergantungan. 

Dalam dunia kesehatan, nikotin ini dapat digunakan untuk penyakit Parkinson namun dengan kadar dan dosis yang telah diatur sedemikian rupa karena memang memiliki efek terapeutik didalamnya namun memang hal ini masih menjadi pertimbangan dalam penggunaanya mengingat efek adiktifnya yang tidak serta merta dijadikan alasan untuk merekomendasi nikotin tanpa planning yang matang sebagai pengobatan. 

Dalam beberapa penelitian juga nikotin ini dapat menurunkan ketegangan dan meningkatkan pemikiran, menunda perkembangan Parkinson, pendekatan terapi ADHD dan skizofrenia atau berpotensi sebagai stimulant dalam menangkal penurunan kognitif Alzheimer. Meski begitu penggunaan nikotin ini perlu ada pengawasan dan pertimbangan yang matang jika digunakan atas dasar pengobatan.

Dalam produk rokok, nikotin ini kerap digunakan dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan jika terus digunakan khususnya menimbulkan penyakit PPOK dan adiksi. 

Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok agar menjaga kesehatan tubuh anda. Tips untuk membersihkan nikotin yang terlanjur masuk ke dalam tubuh akibat merokok yaitu dengan minum banyak air putih, konsumsi banyak sayuran hijau, konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin dan rajin olahraga. 

Intinya terapkan pola hidup yang sehat saja agar kesehatan diri dan lingkungan terjaga. Sehat lebih penting dari segalanya karena saat tubuh fit kehidupan juga tidak akan terganggu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun