Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rasa Sakit Hilang dengan Vr (Virtual Reality), Benarkah Demikian?

2 Februari 2023   11:00 Diperbarui: 2 Februari 2023   11:02 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan VR pada manusia via Unsplash.com

Sensasi 3D dari VR selama ini digunakan untuk bermain game dan aktivitas menonton seperti berada layaknya di dunia nyata dalam bentuk virtual memberikan kepuasan tersendiri bagi para penggunanya. 

Perkembangan VR yang semakin disorot publik karena harganya yang relatif murah bagi kalangan tertentu, mudah dipakai dan cepat meluas di pasaran membuat VR semakin diminati. Baru-baru ini dalam dunia medis mulai mengadaptasi teknologi VR sebagai metode untuk mengurangi rasa nyeri pasien selama masa perawatan medis. Masuknya teknologi ini dapat mengubah interaksi antara pasien dan petugas medis atau dokter. VR ini dalam beberapa penelitian ternyata secara efektif mampu mengalihkan perhatian pasien terutama pada anak-anak yang menjalani prosedur medis. 

Adanya VR ini menunjukkan secara signifikan pengurangan persepsi pasien dan orang tua terhadap nyeri akut, kegelisahan dan tekanan umum selama prosedur medis berlangsung. 

Rasa nyeri yang timbul akibat suntikan jarum, pengambilan darah, operasi, pembersihan luka bakar, seakan hilang dengan adanya teknologi VR ini. Sebelumnya memang dipakai metode untuk intervensi yang mendistraksi atensi pasien dalam mencegah adanya rasa nyeri selama prosedur medis dengan mengalihkan pada pemutaran musik dan film. Tetapi dengan VR ini efektivitasnya dalam mereduksi nyeri dan kecemasan membuktikan bahwa adanya penurunan skor rasa takut dan cemas dalam meminimalisirnya. Teori VR yang memjelaskan kemampuannya ini dinamakan Gate theory of attention dimana simulasi yang dirasakan penggunanya dapat menurunkan persepsi dari rasa sakit dengan mengalihkan perhatian pada hal lain.

Manfaat lain yang diberikan VR terhadap penggunanya yaitu mampu membangkitkan mood positif dimana rasa ini sangat baik untuk pasien selama masa perawatan. Mood yang positif mampu membangkitkan suasana nyaman pada tubuh. Ketika bed rest, pasien memiliki keterbatasan dalam bergerak membuat rasa jenuh muncul, kesepian, gelisah bahkan depresi hal ini dapat mengganggu proses pemulihan pada pasien. Namun dengan VR pasien akan lebih mendapat pengalaman seperti berada di alam bebas secara nyata dengan bantuan misalnya pemutaran VR tentang alam yang membuat mood menjadi lebih positif dan mengusir bosan serta sedih yang menyerang. 

Kondisi emosi seseorang dapat mempengaruhi tubuhnya sendiri. Selain itu, dalam bidang kedokteran VR ini mampu melihat lebih dekat area pembuluh darah untuk melihat aktivitas kompleks di otak tujuannya untuk melihat seluruh sudut yang belum terlihat jelas sebelumnya membuat teknologi VR ini lebih memudahkan dalam pemeriksaan. 

Dengan VR bagian dalam tubuh dapat tervisualisasi lebih jelas dan nyata. Namun untuk teknologi VR dalam proses pembedahan ini memerlukan biaya yang tidak sedikit karena banyak perangkat yang diperlukan seperti monitor, pemrograman, software lain yang perlu disiapkan dengan matang dan teliti. Selain itu pelatihan dalam penggunaanya memerlukan waktu yang tidak sedikit membuat VR dalam hal proses pembedahan medis masih perlu pengembangan lebih lanjut.

Jadi, benarkan ternyata VR sangat bermanfaat untuk membantu dalam meminimalisir rasa nyeri pada tubuh. Semoga ulasan ini bermanfaat dan memberikan sedikit informasi mengenai VR pada masa sekarang. Masa depan akan terus maju berkat adanya teknologi namun tidak menutup kemungkinan teknologi ini dapat menggantikan manusia, manusia juga sebenarnya memberikan banyak andil dalam perkembangan teknologi ini. Teknologi hanya sebagai alat bantuan untuk memudahkan pekerjaan manusia agar lebih efektif dan bermanfaat dalam menjalani dunia yang serba cepat , waktu yang diperlukan menjadi lebih efektif dan efisien berkat bantuan teknologi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun