Pergaulan bebas telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan saat ini, terutama ditambah dengan adanya penyewaan apartemen bebas dengan hitungan jam yang saat ini semakin banyak khususnya di kota besar. Penyewaan apartemen bebas harian semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan anak muda. Kemudahan akses dan privasi yang ditawarkan apartemen harian menarik perhatian banyak orang. Namun, ada kekhawatiran bahwa hal ini berdampak pada peningkatan perilaku seks bebas di kalangan anak muda. Artikel ini akan membahas fenomena ini dan dampaknya terhadap generasi muda.
Penyewaan apartemen harian memberikan banyak keuntungan, seperti fleksibilitas, privasi, dan fasilitas yang lengkap dengan harga terjangkau. Melalui platform sosial media, anak muda dapat dengan mudah menyewa apartemen untuk jangka waktu pendek. Harga yang lebih terjangkau dibandingkan hotel dan kemudahan proses penyewaan menjadi daya tarik utama bagi mereka.
Salah satu alasan utama anak muda memilih apartemen harian adalah privasi dan harga yang ditawarkannya. Tidak seperti hotel yang memiliki staf, aturan ketat dan harga yang cukup mahal untuk ditawarkan di kalangan anak muda. Apartemen harian sering kali memberikan kebebasan penuh kepada penyewa. Sayangnya, privasi ini juga dapat disalahgunakan untuk kegiatan yang kurang sehat, termasuk perilaku seks bebas. Ketiadaan pengawasan memungkinkan anak muda untuk melakukan aktivitas ini tanpa takut diawasi.
Pertama-tama, penting untuk diakui bahwa pergaulan bebas dan penyewaan apartemen bebas memberikan kebebasan dan privasi yang lebih besar bagi individu untuk mengekspresikan diri yang mereka inginkan. Namun, dampak dari tingkat seks yang tinggi yang muncul dari pergaulan bebas dan penyewaan apartemen bebas juga sangat serius. Salah satu dampak yang paling nyata adalah peningkatan risiko penyebaran penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan tidak direncanakan di kalangan remaja dan dewasa muda yang menyebabkan angka pernikahan turun namun angka kelahiran naik.
Tingkat edukasi seksual yang rendah di kalangan anak muda Indonesia juga berhubungan terhadap perilaku seks bebas. Banyak anak muda tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan seksual dan konsekuensi dari perilaku seks bebas. Edukasi seksual yang komprehensif, peningkatan pengawasan, dan pembentukan nilai-nilai positif sangat penting untuk mengatasi dampak negatif ini. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan anak muda dapat menikmati manfaat dari tren ini tanpa terjebak dalam perilaku yang merugikan.
Namun, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dampak negatif dari pergaulan bebas dan penyewaan apartemen bebas. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kesehatan seksual dan tanggung jawab pribadi. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat dapat bekerja sama untuk menyediakan program- program pendidikan dan penyuluhan yang membahas pentingnya penggunaan pelindung saat berhubungan seksual, pengurangan risiko, dan pentingnya komunikasi yang jujur dalam hubungan.
Tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk membangun komunitas yang mendukung dan mempromosikan nilai-nilai positif. Dengan membangun hubungan yang kuat dan mendukung antara individu, keluarga, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua orang. Ini melibatkan memperkuat ikatan sosial, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan dukungan, dan menciptakan ruang bagi individu untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan mencari bantuan jika diperlukan.
Dalam rangka mengatasi dampak negatif dari pergaulan bebas dengan adanya penyewaan apartemen bebas, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga
pendidikan, organisasi masyarakat, dan individu. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan mempromosikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi semua orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI