Mohon tunggu...
sindy arfayani26
sindy arfayani26 Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indosesia: Jangan sampai lupa Bahasa sendiri demi terlihat gaul

26 Juni 2025   22:27 Diperbarui: 26 Juni 2025   22:27 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Indonesia Semakin Terlupakan: Saat Gen Z Lebih Bangga Berbahasa Asing demi Dianggap

Sekarang anak muda, terutama milenial sama Gen Z, makin sering nyelipin kata-kata asing waktu ngobrol sehari-hari. Tren bahasa campur-campur yang sering disebut "bahasa anak Jaksel" lagi hits banget di medsos dan pergaulan mereka.

 Tapi, jangan salah, walau sering campur bahasa asing, mereka tetep sayang sama bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Mereka paham pentingnya jaga identitas lewat bahasa asli. Survei Kompas 2022 juga bilang, banyak anak muda yang khawatir bahasa Indonesia bakal kalah kalau gaya ngomong kayak gini terus dipake.   Jadi, walau gaya ngomongnya kekinian dan campur-campur, anak muda tetep sadar pentingnya jaga bahasa sendiri biar nggak hilang.  Sekarang, ngomong campur-campur bahasa asing udah jadi tren di kalangan anak muda. Kata-kata kayak literally, bestie, atau vibes sering muncul di obrolan dan caption medsos. Tujuannya? Biar keliatan keren dan kekinian.  Tapi, tanpa sadar, kebiasaan ini bikin bahasa Indonesia makin jarang dipakai. Padahal, itu bahasa kita sendiri—identitas yang nyatuin seluruh Indonesia dari dulu. Sayang banget kalau kita malah lebih bangga pakai bahasa asing daripada bahasa sendiri.  

Meskipun demikian, tingginya frekuensi penggunaan bahasa asing itu nyatanya tidak membuat para kaum muda benar-benar mengesampingkan bahasa Indonesia ataupun bahasa daerahnya. Nggak salah kok pakai bahasa asing, tapi jangan sampai lupa sama bahasa Indonesia. Yuk, tetap bangga dan kasih tempat utama buat bahasa kita sendiri, meski tetap bisa tampil gaul

Sumber: magdolene
Sumber: magdolene

Nggak bisa dipungkiri, sekarang makin banyak anak muda yang lebih nyaman ngomong pakai bahasa asing. Entah itu karena tontonan luar, lingkungan pertemanan, atau cuma sekadar ikut tren biar dibilang keren.  Bahasa Indonesia sering kali cuma jadi “tempelan” dalam percakapan. Kadang malah kayak dilupain. Padahal, ini bahasa yang dulu diperjuangkan dan disepakati sebagai simbol persatuan bangsa. 

 Bukan berarti nggak boleh pakai bahasa asing, tapi akan lebih keren kalau kita tetap mengutamakan bahasa sendiri. Bahasa Indonesia nggak kalah keren kok — tinggal gimana cara kita membawanya.  Generasi muda punya peran besar buat bikin bahasa Indonesia tetap hidup dan relevan. Yuk, mulai dari hal kecil: pakai bahasa Indonesia yang baik di media sosial, ngobrol, atau bahkan bikin konten!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun