Brave Blue World dengan percaya diri hadir sebagai pahlawan atas masalah kekeringan yang dilanda bumi kita terutama di belahan bumi Afrika, India, dan wilayah yang gersang, dengan menawarkan sebuah solusi terbarukan atas krisis air bersih.
Keresahan warga Afrika sebagai kawasan yang memiliki sumber daya sangat terbatas membuatnya terlihat jelas tengah kesulitan untuk mendapatkan air bersih.Â
Ada satu footage yang memperlihatkan anak-anak kecil di Afrika harus berjalan sekitar 1 mil untuk mendapatkan air bersih sehingga mereka harus merelakan pergi ke sekolah demi mendapatkan air itu.Â
Kemudian di belahan bumi India, yang memiliki tingkat polusi tinggi dan industri-industri yang menjamur ikut andil dalam pencemaran lingkungan di India. Dampaknya membuat lingkungan tempat hidup para warga jadi sangat berbahaya, seperti contohnya kehilangan sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.
Mirisnya kondisi di belahan bumi Afrika dan India ini membuat orang-orang merasa perlu untuk melakukan sesuatu demi membantu saudara-saudara kita di Afrika dan India sana.Â
Mereka berusaha membuat inovasi-inovasi yang dapat membantu meringankan krisis air yakni dengan membuat teknologi-teknologi yang dapat memfilterisasi air kotor untuk dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari.
Dalam sebuah film, tentu kita tidak bisa melupakan yang namanya Mise-en Scene. Hal tersebut karena semua unsur yang kita lihat di dalam layer atau frame adalah bagian dari mise-en scene.Â
Karena mise-en scene merupakan susunan dari setiap apa yang kita lihat di set film. Mulai dari property, latar, kostum, make up, cahaya, dan karakter atau tokoh, adalah instrument yang menciptakan sebuah mise-en scene untuk memperjelas jalan cerita.
Namun dalam menilik mise-en scene dalam film dokumenter masih banyak yang bingung tentang apa yang harus dijelaskan, hal itu terjadi karena kita menganggap set yang ada di film dokumenter adalah set asli yang tidak bisa dikondisikan. Namun, nyatanya mise-en scene adalah apa yang kita lihat di frame.Â
Adapun mise-en scene dalam film dokumenter Brave Blue World saya bagi ke dalam 4 bagian mise-en scene; sSet tempat, kostum dan make up, pencahayaan, dan karakter.
Setting
Tempat yang digunakan untuk membangun imajinasi penonton dan memperkuat suasana lokasi keberadaan dari cerita/karakter. Setting dalam scene baik berupa lokasi asli atau sengaja dirancang.
Dalam Brave Blue World dapat terlihat perbedaan tempat yang diambil dari Afrika dan India. Tempat ini dapat kita kenali dari penggambaran setiap karakteristik yang membedakan kedua tempat tersebut diambil dari lokasi yang berbeda.
Costumes and Make Up
Elemen kostum dan make up dapat menggambarkan segi geografi karakter/cerita, keadaan finansial, penampilan fisik karakter, dan terkadang gambaran keadaan mental karakter.
Kita dapat membedakan identitas seseorang dari sebuah kostumnya, seperti halnya India yang para perempuannya menggunakan kain sari yang kita identifikasi sebagai pakaian khas India.
The Lighting
Pencahayaan adalah elemen penting dalam menciptakan mood dan tone dari cerita yang ingin disampaikan juga mempermudah menyampaikan maksud dari emosi karakter.
Pencahayaan yang digunakan pada kedua gambar ini terlihat signifikan. Pada gambar pertama, tampaknya tidak memakai lighting dan hanya menggunakan pemantul cahaya agar nyaman dilihat atas over exposure.Â
Lalu pada foto kedua, terlihat lebih gelap dengan menurunkan eksposure pada kamera dibantu dengan pencahayaan normal dari sebelah kanan terlihat dari sisi dirinya yang lebih gelap dan sisi kanannya lebih terang.
Character
Tindak-tunduk serta mimik dari karakter cerita adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari mise-en scene. Emosi yang dikeluarkan karakter harus mampu tersampaikan kepada penonton untuk memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dalam scene tersebut.
Anak-anak di Afrika ini merasa senang atas inovasi purifier air yang dihadirkan. Karena pada akhirnya, mereka memiliki sebuah harapan optimis untuk tidak khawatir mendapatkan air bersih yang biasa mereka jangkau bermil-mil lokasinya sehingga harus mengorbankan sekolahnya.
Matt Damon, sebagai aktivis sekaligus volunteer krisis air di Afrika ini merasakan empati yang dalam ketika ia berkunjung ke sana dan melihat banyak anak-anak yang harus berjalan bermil-mil hanya untuk mendapatkan sedirigen air untuk memenuhi kebutuhan.Â
Raut sedihnya membayangkan kesulitan masyarakat Afrika tersampaikan kepada penonton bagaimana masih adanya 'kita' yang lain yang belum merasakan hidup layak.Â
Krisis air di India juga cukup mengkhawatirkan bahwasannya banyak masyarakat yang harus mengantre untuk air bersih. Orang dalam foto ketiga ini menunjukkan ekspresi penuh harap akan inovasi penjernih air yang telah dilakukan oleh para ilmuwan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di India karena air permukaannya yang telaht banyak limbah-limbah berbahaya dari pabrik.
Mise-en scene membantu kita mengkaji hal-hal yang dianggap tidak menjadi highlight menjadi hal kompleks yang nyatanya merupakan konstruksi esensial dalam membangun sebuah film.Â
Kita dapat menganalisis dengan melakukan breakdown seperti yang tertera di atas sehingga kita dapat memahami lebih dalam mengenai suatu film secara keilmuan.Â
Ditulis oleh Sindi Suci Lestari
Prodi Film dan Televisi UPI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
