Akibat revisi itu, posisi Libero yang cenderung berdiri sendiri di belakang bek akan membuat jebakan offside gagal. Sehingga posisi bek sejajar adalah formasi yang paling ideal.
2. Zona marking
Di sepak bola modern hampir jarang ditemui tipikal striker murni, kecuali tim yang masih mengandalkan target man. Tipikal penyerang berkembang menjadi penyerang sayap, penyerang lubang bahkan false nine. Karena wilayah operasi penyerang bisa sangat luas maka pola man marking mulai ditinggalkan.
Sistem defensif berkembang dari man to man marking menjadi zona marking. Fokus penjagaan bek berdasarkan area pertahanan. Sehingga peran Libero mulai terpinggirkan. Karena Libero tidak bisa lagi memanfaatkan keuntungan bola liar untuk menjadi serangan balik.
3. Evolusi playmaker
Jika Libero adalah posisi yang punah saat ini, sebaliknya playmaker adalah posisi yang sedang naik daun di era sepak bola modern. Karena sepak bola modern cenderung mengutamakan penguasaan bola dan membangun serangan dari tengah, sehingga memperkuat lini tengah adalah jawaban untuk menguasai permainan.
Jika dulu Libero punya peran bebas, termasuk memotong serangan dan naik membantu serangan, maka sekarang peran itu cenderung diemban oleh gelandang.Â
Dari situ lahirlah tipikal gelandang deep lying playmaker. Deep lying playmaker adalah evolusi dari gelandang bertahan. Deep lying playmaker berdiri cukup dalam di antara barisan pertahanan dan barisan gelandang.Â
Perannya tidak hanya sebatas mengeblok serangan yang masuk ke pertahanan, tapi juga menguasai bola lebih banyak dan membangun transisi permainan dari bertahan ke menyerang atau sebaliknya.Â
Deep lying playmaker sering disebut gelandang pengangkut air. Berdiri di belakang saat tim sedang diserang, dan seketika berlari ke depan saat membantu serangan. Persis seperti yang dulu dilakukan oleh Libero.