Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20 Mentransformasi Perekonomian Menuju Indonesia Emas

27 Juli 2022   18:45 Diperbarui: 27 Juli 2022   18:51 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo berjalan, di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, 28/6/2019 (m.bisnis.com)

Semakin padat dan ketatnya perkembangan ekonomi di dunia dewasa ini, membuat banyak negara maju dan negara berkembang mulai berfikir menyangkut krisis finansial dan stabilitas keuangan internasional.

Namun, belum yakin dengan pasti apakah ide, gagasan dan konsep yang dimiliki masing-masing negara bisa merubah keadaan yang buruk menjadi baik, yang gagal menjadi sukses atau hanya sekedar mengurai dan menambah daftar gagal yang pernah dialami ?

Pada era globalisasi ini dengan semakin berkembangnya teknologi yang lambat laun meningkat, tidak harus bersandar hanya pada pijakan statis, namun dalam upaya memajukan ekonomi bangsa, terutama bagi negara-negara yang memiliki kreativitas, kapasitas, dan konsep harus diuji secara benar dengan studi kelayakan ekonomi (Economic Feasibility) sebelum dikembangkan.

Hal itu menjadi tuntutan dan tantangan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasannya pandemi Covid-19 benar-benar menghantam dan membenamkan perkembangan ekonomi dunia yang berlangsung sejak awal 2020. Banyak negara berjibaku memulihkan ekonominya. Tidak terhitung kucuran stimulus yang dikeluarkan pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia.

Pukulan berat yang luar biasa juga turut dirasakan oleh seluruh elemen bangsa di berbagai sektor perekonomian di Indonesia. Sektor penanganan finansial menjadi yang paling berdampak. Bukan hanya di perusahaan-perusahaan saja, bank dan stabilitas keuangan negara pun mengalami tekanan yang cukup besar.

Lembaga keuangan yang mempunyai fungsi intermedier. Bank Indonesia sebagai bank sentral yang memiliki kepentingan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan berkaitan dengan fungsi sebagai pemberi pinjaman terakhir, berwenang penuh menyediakan likuiditas saat krisis melanda. Seperti pada saat pandemi ini, negara kita diperhadapkan pada situasi yang sangat mencekam baik itu dari sektor ekonomi maupun sektor kesehatan global.

Negara-negara dipaksa harus putar otak untuk tetap bergerak sekaligus mengembangkan dan menyelamatkan perekonomian bangsanya. Bagi negara-negara di dunia peningkatan ekonomi di masa genting, kreativitas dan tekad berinovasi menjadi harga mati agar stabilitas perekonomian tetap bergeliat disaat pandemi.

Saat ini ditengah-tengah pandemi bangsa kita Indonesia menghadapi sebuah momentum yang paling penting, yakni menggelar hajatan Presidensial G20 (Group of Twenty) yang diselenggarakan mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di bulan November 2022 yang akan datang.

Berarti pula bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 selama setahun penuh. Kita patut bangga dan bersyukur bahwa Indonesia terpilih menjadi penyelenggara pertemuan penting para menteri keuangan dan bank sentral negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah berdasarkan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Roma, Italia pada Oktober 2021 lalu yang menjadikan Indonesia sebagai Negara Asia ke-5 (lima) yang memegang forum terpenting Presidenai G20 pada Tahun 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun