Mohon tunggu...
Marulitua Simb
Marulitua Simb Mohon Tunggu... Freelancer - Sayangi Diri Anda

Penjaga Aset Negara, Menolak kebatilan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Warganet Nyinyir Anis Baswedan Terkait Tanah Abang

16 November 2018   09:11 Diperbarui: 16 November 2018   09:57 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Wartaekonomi.co.id)

Kembali Anies Baswedan selaku Gubernur Provinsi DKI Jakarta melontarkan kata-kata lucu didepan awak media terkait pembangunan Skybridge Tanahabang dilahan PT KAI (Persero). Bagaimana tidak, ia mengatakan "Seluruhnya adalah milik Republik Indonesia. Yang digunakan untuk warga Indonesia. Kita gak tanya kan yang naik itu KTP nya DKI atau KTP Banten, kan tidak. Kita ini melayani seluruh warga Indonesia. Berhentilah berfikir seakan akan kita ini bukan institusi negara. Apapun pencatatannya seluruhnya milik Indonesia. Saya harap semua berfikir perspektif Indonesia," tegas Anies seperti dikutip pada portal berita detik.com.

Kepanikan Anis Baswedan berlanjut pasalnya ia merasa keberatan atas klaim lahan yang terletak di Jalan Jatibaru oleh PT KAI (Persero) dan meminta semua pihak untuk tidak mengedepankan ego sektoral antar institusi terkait proyek pembuatan Skybridge. Pertanyaannya siapa yang egois?

Pernyataan Anis Baswedan menunjukan bahwa ia tidak memahami sepenuhnya masalah yang terjadi pada proyek ini. Ia seolah menyudutkan PT KAI (Persero) karena KAI mengklaim lahan di Jatibaru miliknya dan tidak mau menyerahkan lahan tersebut untuk kepentingan bersama (red: umum).

Namun begitu setiap pemimpin pasti berbeda terobosannya seperti kata pepatah "lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Pasti beda kepala, tentu tak sama ide dan caranya.

Ketika masa Gubernur Ahok, pedagang tanah abang yang berdagang disepanjang jalan pintu masuk stasiun dialihkan ke Blok G cara ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi jalan.

Dimasa Gubernur sebelumnya Ahok selalu menggelar acara hiburan semacam dangdutan, budaya, musik setiap Sabtu & Minggu di Blok G. Kemudian diadakan juga semacam undian berhadiah kepada para pengunjung yang sedang berbelanja dan para pedagang puas omzetnya naik. Bukan malah disuruh turun lagi untuk berdagang dijalan atau trotoar.

Tetapi di era Anis Baswedan? Banyak kesemrawutan yang ditimbulkan dan dampaknya menjalar kemana-mana. Bahkan warganet juga ikut berkomentar atas pernyataan dan kebijakan Anis tersebut kepada awak media baru-baru ini.

Diantaranya ada Cahyo Lelono "ya ga bisa nis semua di klaim milik indonesia, tentu ada aturanya, mau ga kalau rumah, mobil, tanah dan kebunmu diklaim milik indonesia, trus siapa saja boleh "nyawah, berkebun " dirumahmu , katanya doctor kok cetek cara berfikirnya"

Ada lagi yang berkomentar "Kalau kayak gini artinya negara tidak mengakui kepemilikan aset atas nama perseorangan,ini anies berarti buta hukum dong. Gak salah orang kayak gini gub jakarta?" terang akun Kurniartanto

Bahkan Jhon Koplo ikut komentar dan sangat menyakitkan menurut saya "Makin kelihatan bloo..oongnya nih Gaberner DKI. Betul-betul aneh pola pikirmu. Aku mau bangun kontrakan di area Monas boleh dong..itukan tanah Indonesiaku".

Gara-gara pernyataan dari Anis Baswedan, warganet jadi bergairah untuk terus berkomentar pedas terhadapnya. Jadi pertama dan yang paling utama mari kita taati aturan yang berlaku di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun