Mohon tunggu...
Simanjuntak yosua
Simanjuntak yosua Mohon Tunggu... Petani - Simanjuntakyosua
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama : Yosua R Simanjuntak TTL : Porsea, 29 Juni 1999 Agama : Kristen Protestan Pendidikan : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan Email : Simanjuntakyosua341@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanfaatan Infrastruktur Embung pada Lahan Pertanian Kabupaten Bojonegoro

14 Mei 2019   11:45 Diperbarui: 14 Mei 2019   11:51 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Menginisiasi Program Pembangunan 1000 Embung (Dok Pemkab Bojonegro)

Dampak perubahan iklim pada sektor pertanian apabila tidak disiasati  dan dilakukan upaya adaptasi dapat mengakibatkan terjadinya kelebihan atau kekurangan air. Kondisi ini telah dirasakan oleh petani sehingga menyebabkan risiko kegagalan usaha pertanian yang semakin meningkat dan sulit diprediksi.

Kekeringan yang melanda Kabupaten Bojonegoro terjadi setiap tahun. Hal ini tentu saja menganggu kegiatan pertanian masyarakat, terlebih diketahui bahwa potensi Kabupaten Bojonegoro banyak terletak pada hasil pertanian seperti tembakau, padi, jagung, kedelai, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang hijau. Ini dibuktikan dengan luas lahan yang merupakan lahan persawahan yang ada di Kabupaten Bojonegoro mencapai 32,58 % dari total luas lahan. 

Meskipun tidak menutup kemungkinan berdampak pula terhadap kegiatan-kegiatan industri, perkebunan dan ketersediaan sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 

Mengingat selain potensi unggulan pada bidang pertanian, Kabupaten Bojonegoro juga kaya akan potensi di bidang hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. 

Sehingga permasalahan kekeringan melanda Kabupaten Bojonegoro perlu ditanggapi dengan serius melalui kebijakan-kebijakan yang tepat oleh Pemerintah Daerah untuk mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari bencana kekeringan.

Petani sebagai ujung tombak pelaksana pembangunan pertanian diharapkan mampu melaksanakan usahatani di tengah fenomena perubahan iklim yang terjadi seperti sekarang ini. 

Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kapasitas petani dalam melakukan adaptasi mitigasi dengan membangun infrastruktur konservasi air untuk meningkatkan ketersediaan air. 

Pengembangan Embung pertanian merupakan pengembangan teknologi konservasi air yang sederhana, biayanya relative murah dan dapat dibangun melalui pola padat karya/swadaya petani. Kegiatan ini diprioritaskan pada lokasi yang termasuk dalam kategori desa miskin. Embung pertanian adalah solusi teknis pemanen air (water harvesting) yang apabila dibangun sesuai kriteria teknis, mampu meningkatkan indeks pertanaman dan meningkatkan taraf hidup petani/masyarakat sekitarnya.

Sejak tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menginisiasi Program Pembangunan 1000 Embung sebagai langkah mengatasi persoalan kekeringan di daerahnya yang terintegrasi dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bojonegoro tahun2013-2018 yaitu : terwujudnya pondasi Bojonegoro sebagai lumbung pangan dan energi negeri yang produktif, berdaya saing, adil, sejahtera, bahagia dan berkelanjutan. 

Pola pemanen air melalui embung pertanian diarahkan untuk menambah ketersediaan air untuk pertanian serta dapat memperlambat laju aliran dengan meresapkan air ke dalam tanah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun