Mohon tunggu...
Silvy Ayu Marinda
Silvy Ayu Marinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya pelajar

idk

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Harga Komoditas Cabai di Jawa Timur

25 Juni 2021   01:00 Diperbarui: 25 Juni 2021   01:56 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict from eden brothers (https://pin.it/7G69Nwr)

Cabai ialah tumbuhan yang sangat banyak diusahakan di Indonesia. Hingga komoditas ini mempunyai nilai ekonomi yang besar untuk zona agribisnis. Bersumber pada informasi Badan  Pusat Statistik (2015), luas panen cabai mempunyai peringkat paling tinggi dibanding dengan sayur-mayur yang lain. Tidak hanya itu, dilihat dari jumlah produksinya, cabai pula ialah sayur- mayur yang mempunyai tingkat produksi paling tinggi di Indonesia.  

Komoditas hortikultura secara intrinsik mempunyai sifat cepat busuk, rusak, serta susut besar. Perihal ini ialah permasalahan yang bisa memunculkan resiko harga. Sebagian tahun terakhir komoditi cabai kerap jadi pantauan pemerintah karena harga komoditi hortikultura ini sering bergejolak. Bersumber pada BPS cabai merah memberikan donasi terbanyak terhadap inflasi sebanyak 0, 4%.

Secara empirik keahlian bersaing suatu sistem agribisnis pada dasarnya ditunjukkan oleh keahlian dalam memproduksi serta memasarkan produk yang cocok dengan kebutuhan serta preferensi konsumen. Dengan kata lain sistem agribisnis yang berdaya saing besar merupakan sistem agribisnis yang fleksibel ataupun sanggup merespon setiap pergantian pasar secara efisien serta efektif. 

Efisien dalam penafsiran kalau respons yang diberikan oleh sistem agribisnis cocok dengan dinamika kebutuhan pasar serta preferensi konsumen, sebaliknya efektif mempunyai arti kalau sistem agribisnis tersebut sanggup memproduksi serta memasarkan produk dengan harga relatif murah untuk mutu produk yang sama ditangan konsumen. 

Banyak komentar yang mengatakan kalau permasalahan pengembangan agribisnis hortikultura pada biasanya lebih terletak pada aspek di luar usahatani (off- farm) daripada aspek usahatani (on- farm) sebab  hambatan pengembangan agribisnis hortikultura lebih banyak ditemukan pada aspek penindakan pascapanen serta pemasaran. Oleh sebab itu kebijakan pembangunan hortikultura yang hanya difokuskan pada aspek penciptaan ataupun usahatani belum sanggup mendesak perkembangan agribisnis hortikultura secara berkepanjangan sepanjang kasus off- farm belum bisa diatasi.

Tata cara yang digunakan buat menanggulangi fluktuasi harga cabai rawit merah antara lain, petani dapat melaksanakan campuran bermacam komoditi pada satu lahan dengan sistem agroforestri. Jadi tidak Cuma mengandalkan satu tipe komoditi saja. Proses transaksi jual beli benda produksi seharusnya tidak melalui perantara (tengkulak)  supaya keuntungan produsen lebih banyak serta pembeli produk menemukan harga lebih murah. Melaksanakan pengelolaan keuangan secara teliti supaya baiaya produksi lebih kecil dibandingkan biaya penjualan.

Selama tahun 2020, trend perkembangan harga cabai rawit merah di Jawa Timur naik turun dan tidak stabil. Dimulai dari bulan januari harga cabai rawit sebesar 29.750/kg. Lalu harga cabai rawit naik tajam pada bulan Februari mencapai 58.000/kg. Pada bulan Maret, harga cabai rawit turun kembali menjadi 29.250/kg. Dibulan April harga cabai rawit naik kembali menjadi 33.200/kg. Lalu dibulan Mei harga cabai rawit turun drastis menjadi 13.050/kg. Bulan Juni harga cabai rawit turun menjadi 12.450/kg. 

Cabai rawit kembali turun hingga 8.400/kg pada bulan Juli. Dibulan Agustus harga cabai rawit merah kembali naik menjadi 15.150/kg. Harga cabai kembali turun dibulan September 8.950/kg. Dibulan Oktober harga cabai rawit hanya berubah sedikit menjadi 8.700/kg. Pada bulan November, harga cabai rawit naik kembali menjadi 11.600/kg. 

Dan pada akhir tahun dibulan Desember harga cabai rawit kembali naik mencapai 20.300/kg. Sepanjang tahun 2020 harga cabai rawit merah tertinggi berada dibulan Februari mencapai harga 58.000/kg. Sedangkan harga cabai rawit merah terendah berada dibulan Juli mencapai harga 8.400/kg. Jadi, trend perkembangan harga komoditas cabai rawit di Provinsi Jawa Timur cenderung tidak tetap atau tidak stabil.

Terbentuknya kelangkaan pasokan serta tingginya permintaan warga terhadap pangan memunculkan gejolak harga pangan yang berfluktuatif, sehingga berakibat terhadap perekonomian sesuatu daerah. Perihal ini bisa dilihat dari kontribusinya terhadap inflasi. Komoditas pangan menjadi atensi sebab tercantum dalam kelompok bahan santapan penyumbang inflasi yang lumayan besar. 

Harga cabai merah yang berfluktuasi ini ialah fenomena yang berulang- ulang sepanjang tahun. Fenomena lonjakan harga cabai merah jadi pantauan oleh pemerintah karena bisa menyebabkan inflasi untuk perekonomian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun