Mohon tunggu...
Silvy Anggraeni
Silvy Anggraeni Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Media Terhadap Kebudayaan Suatu Negara dan Bisnis di Industri Media

11 Desember 2018   21:12 Diperbarui: 11 Desember 2018   21:30 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Pengaruh Media Terhadap Kebudayaan Suatu Negara Dan Bisnis Di Industri Media"

Industri media merupakan dunia industri yang sangat berpengaruh besar pada perubahan budaya suatu negara. Media merupakan alat untuk memperkenalkan kebudayaan suatu negara ke seluruh negara di dunia. Mengapa demikian ?. Industri media di suatu negara tentu saja ingin memperluas bisnis industri yang dia jalani. Tidak hanya ingin eksis di negara nya sendiri namun juga ingin agar media yang dia jalani bisa dikenal banyak orang di dunia. Hal ini disebut ekspansi media. Ekspansi adalah usaha untuk memperluas suatu bisnis dengan menambah cabang-cabang usaha di wilayah lain.

Globalisasi media Barat telah menjadi pengaruh besar dalam membentuk budaya media internasional. Meskipun ada kekuatan untuk konvergensi dan homogenisasi, penyebaran model televisi komersial yang profesional di AS juga membawa perubahan yang menguntungkan bagi beberapa industri media nasional dan regional, yang mengarah pada kebangkitan nasionalisme budaya. Ketersediaan teknologi digital dan jaringan satelit telah memungkinkan pengembangan siaran regional, seperti Pusat Penyiaran Timur Tengah pan-Arab (MBC) dan saluran Mandarin Phoenix, yang melayani orang Cina yang diaspora.

Middle East Broadcasting Centre (MBC) adalah media telivisi di negara Arab yang berkembang dengan baik. Di negara Arab perkembangan media masih berada di bawah kendali pemerintah. Semakin populernya televisi internasional telah menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian beberapa programnya dengan peraturan yang ketat, terutama tentang penggambaran perempuan di televisi atau di bioskop. Namun muncul pertanyaan lagi apakah Arab bisa mengontrol MBC sendiri tanpa peran dari negara barat (AS). Oleh karena itu peran Amerika sangat penting dalam perkembangan MBC.

Dengan populasi 1,2 miliar dan salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, China adalah sebuah hadiah bagi pasar media di dunia. Sangat tidak mengherankan, kemudian, bahwa perusahaan media besar telah berusaha untuk memasuki pasar yang menggiurkan ini. Namun, hambatan bahasa dan kontrol ketat gelombang udara oleh pemerintah Cina, telah membuat sulit bagi pemain media transnasional untuk beroperasi di China. Peluncuran News Corporation pada 1996 dari Phoenix Chinese Channel, saluran berbahasa Mandarin sepanjang waktu merupakan upaya untuk mengatasi hambatan ini dengan melokalisasi produk media. Sebagai saluran televisi China regional, yang didukung oleh salah satu konglomerat media terbesar di dunia dan bersimpati kepada pemerintah di China, Phoenix adalah kendaraan penting bagi pengiklan internasional, meskipun kapasitasnya untuk mengangkat isu-isu penting dan melawan sensor  terang-terangan dan tertutup tetap sangat terbatas.

Dalam industri media "Realisme" dan "Bisnis" tidak dapat dipisahkan. Misalnya dalam media televisi, teleivisi merupakan industri media dengan persaingan yang sangat keras. Persaingan dengan mengahasilkan suatu program yang inovatif yang dapat menghasilkan keuntungan besar. Untuk membuat program-program inovatif tentunya membutuhkan usaha dan biaya produksi yang besar.

Dengan perkembangan tahun 1990-an, televisi telah mendominasi layar media di hampir setiap bagian dunia dan ikon-ikon televisi global seperti CNN dan MTV telah menjadi ada di mana-mana. Peran televisi dalam pembangunan identitas sosial dan budaya sekarang jauh lebih kompleks daripada di era penyiar nasional tunggal dan ruang publik bersama, yang menjadi ciri televisi di sebagian besar negara di tahun-tahun pasca perang. Meskipun penyiar nasional terus menjadi penting di sebagian besar negara, masih menerima pangsa pemirsa tertinggi, ketersediaan saluran televisi yang sangat banyak telah mempersulit wacana nasional. Di era multi-channel, pemirsa dapat memiliki akses simultan ke berbagai saluran lokal, regional, nasional, dan internasional, sehingga mampu terlibat dalam berbagai tingkat wacana yang dimediasi.

Bisnis dalam industri media selain mendapatkan keuntungan secara finansial, juga memberi keuntungan bagi Sumber Daya Manusia (SDM). Contohnya pada tahun 2015 CNN mengajak salah satu media Indonesia yaitu PT Trans Media Corpora untuk bekerjasama membangun CNN Indonesia. CNN merupakan channel media yang terkenal di kancah internasional. CNN Indonesia beberapa kali pernah membuat berita untuk CNN pusat, artinya SDM Indonesia telah diakui oleh CNN. Oleh karena itu melalui CNN ini bisa membawa media Indonesia semakin maju.

Persaingan di industri media khususnya di pertelevisian yang semakin ketat memberi kewajiban pada setiap media untuk tetap eksis. Mementingkan profit suatu program acara adalah cara yang tepat agar tetap eksis dalam berbisnis di dunia pertelevisian. Perkembangan zaman membuat teknologi semakin canggih, dan industri media tentu membutuhkan peralatan-perlatan teknologi yang maju agar dapat menunjang kualitas produksi suatu media pertelevisian. Oleh karena itu bisnis dan televisi tidak lepas dari mementingkan profit. Industri media pertelvisian menggunakan profit yang didapat untuk terus memenuhi kebutuhan teknologi yang dituntut agar terus berkualitas.

Kesimpulan

Negara barat merupakan negara yang saat sangat populer dengan berbagai kecanggihan dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu peran barat dalam industry media tentu akan membuat industry tersebut dapat sukses. Berkaitan dengan bisnis, industri media tentu beriorentasi pada keuntungan, dimana keuntungan merupakan cara agar media tetap eksis di industri media. Modal yang besar juga memiliki kemungkinan besar untuk tetap eksis dan dapat menghasilkan program-program yang berkualitas.

Sumber 

Khisan Thisuu, Daya.2000.International Communication Continuity and Change.New York Oxford University Press In.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun