Mohon tunggu...
Silvi Azka
Silvi Azka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tingkat akhir jurusan sosiologi murni

Scorpio, musik, panggung,hubungan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tampil Modis dan Tetap Ramah Lingkungan dengan Kreasi Batik Ecoprint

16 Februari 2021   17:54 Diperbarui: 16 Februari 2021   17:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Mahasiswa KKN UIN Walisongo kelompok 63 berkesempatan mengunjungi perajin batik ecoprint rumahan. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan batik ecoprint. Berlokasi di kediaman saudara Zabrina Fatnur di jl. Dewa ruci, Petarukan, beliau adalah salah satu perajin batik ecoprint.

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kelestarian alam dan menjadikan tren gaya hidup ramah lingkungan semakin digemari oleh semua kalangan. Tidak terkecuali dengan tren busana khususnya batik, akhir-akhir ini muncul tren mencetak batik terbaru yaitu ecoprint,dimana batik ini dibuat dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai pewarna, maupun pembuatan pola motif. Bahan yang digunakan pun berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting..

Inilah yang mendasari Zabrina Fatnur  mencoba menekuni dan mengembangkan batik ecoprint ini. Zabrina mengolah bahan alami tersebut menjadi totebag, dompet, bahkan masker kain.

"Saya mencoba membuat batik ecoprint karena bahan yang dibutuhkan mudah didapat, karena hanya dengan berbagai macam daun bisa menjadikan kain polos menjadi cantik dengan motif dedaunan itu" Ungkap Zabrina (14/2).
Beberapa yang sudah dibuat sendiri dan sudah di jual belikan yaitu seperti dompet, masker dan totebag. Untuk pembuatan baju atau gaun Zabrina belum mencobanya, karena menurut dia itu butuh waktu yang cukup lama untuk pembuatan motifnya saja belum lagi proses pembuatan keseluruhan.

Untuk pembuatan batik ecoprint sendiri memerlukan 5-6 jam untuk mendapatkan 1 kain cantik.  Pertama yang perlu dilakukan yaitu merendam kain polos dengan larutan tawas dan air selama 30 menit, perendaman ini bertujuan agar warna daun tidak luntur saat dicuci. Lalu proses motif, dimana daun-daun yang sudah di siapkan ditata diatas kain polos yang sudah direndam tawas tadi dan daun-daun tersebut dipukul dengan palu beralaskan kain agar getah dari daun-daun tersebut keluar.

Jika sudah, gulung kain tersebut dan proses selanjutnya yaitu pengukusan. Pengukusan batik ecoprint membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam, lalu proses pengeringan. " Proses pengeringan saya hanya menggunakan sinar matahari saja" Ujar Zabrina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun