Mohon tunggu...
silvani dmk
silvani dmk Mohon Tunggu... Guru - Silvani Lika Aprilia Damanik

Dream | Create | Inspire (Find me on social media @silvanidmk_)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Indonesia dan Peminatnya

3 November 2019   13:20 Diperbarui: 6 November 2019   20:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest.com/pocketindonesia

Bahasa adalah identitas suatu bangsa yang digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dan sebagai Bangsa Indonesia, kita juga memiliki bahasa kesatuan yaitu Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sudah resmi disahkan menjadi bahasa kesatuan di Indonesia dan kemunculannya tidak terlepas dari pengaruh bahasa Melayu. Namun sekarang ini Bahasa Indonesia nampaknya perlu mendapat perhatian khusus terutama dalam hal pelestariannya.

Padahal kita ketahui bersama dalam teks sumpah pemuda yang terlahir pada 28 Oktober 1928 yang berbunyi; 

"kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia, kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia"

Satu butir dari teks sumpah pemuda telah menyatakan dengan sangat jelas bagaimana kita sebagai pemuda Indonesia harus menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

Selain dalam teks sumpah pemuda, kita ketahui bersama bahwa Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dan alat komunikasi antarsuku, antardaerah dan antar budaya yang melekat dan mendarah daging dalam kehidupan kita.

Dari pengalaman saya saat berada di Sekolah sebagai guru Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pernah sekali saya bertanya kepada murid-murid saya tentang pelajaran yang mereka paling sukai.

Dan dari 28 murid yang saya tanya sayangnya tidak ada satu pun yang menjawab pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran kesukaan mereka, miris memang namun itu yang menjadi salah satu masalah kita di negara ini.

Bagaimana bisa para generasi penerus bangsa justru tidak mencintai bahasa bangsanya sendiri, dari masalah yang saya sudah temui tersebut ada beberapa butir penyebab yang saya rasa tepat sekali untuk masalah mengapa minat peserta didik dalam bahasa Indonesia itu kurang, diantaranya ;

1. PESATNYA KEMAJUAN TEKNOLOGI DALAM BAHASA ASING

Kita semua tahu bahwa di era teknologi yang sangat canggih ini kita mulai kehilangan jati diri untuk mencintai produk lokal, kita tergiur akan canggih dan terkenalnya produk-produk dari luar negri.

Tanpa kita sadari produk-produk tersebut memberikan dampak buruk yang membuat kita mulai mencari tahu arti dari tulisan-tulisan asing yang kita temui di berbagai produk asing tersebut.

Tidak perlu terlalu jauh, contoh kecilnya adalah alat komunikasi yang kita gunakan sehari-hari handphone, barang kecil multi fungsi ini sudah menjadi kebutuhan primer dan sekunder kita, sayangnya handphone ini kebanyakan menggunakan bahasa asing, seperti Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris.

2. BAHASA GAUL / TREND

Berbagai bahasa baru yang bisa dikatakan bahasa pidgin creole mulai menjamur dan 90 persen penggunanya adalah para pemuda, pemuda yang harusnya mampu melestarikan bahasa Indonesia ternyata masih belum bisa sepenuhnya diharapkan.

Banyak sekali bahasa-bahasa baru yang bermunculan terlebih di media sosial yang menjadi tempat tongkrongan setia para anak-anak muda, mulai dari bahasa-bahasa yang dibalik seperti "kuy (yuk), takis (sikat), sabi (bisa)" dan banyak lagi, ada juga bahasa-bahasa plesetan seperti ; "amaca (ah masa), sa ae (bisa ae/bisa aja)".

Dan banyak lagi bahasa-bahasa gaul yang ada di Indonesia. Kemarin saat pulang kuliah saya sempat bertanya kepada teman saya, "sebenarnya apa sih tujuan dari bahasa-bahasa gaul itu ?" dia mengatakan bahwa bahasa bahasa gaul tersebut diciptakan agar terlihat lebih keren, dan lebih simple. Bukankah Bahasa Indonesia justru lebih keren?

3. CODE MIXING

Code mixing jika diartikan secara sederhana adalah pencampuran dua atau lebih bahasa, contohnya "tadi aku sudah chatting dengan temanku yang bisa memperbaiki AC yang rusak" biasanya campur kode ini dilakukan karena alasan-alasan seperti keterbatasan kosakata,solidaritas alih peran (Holmes,1992).

Namun belakangan campur kode ini justru digunakan sebagian orang untuk terlihat keren dan menjadi kebiasaan para anak muda, acap kali kita mengganti kosakata bahasa Indonesia ke bahasa asing, seperti ; "aku baru saja selesai shopping dan lunch dengan kakakku tadi" padahal kata shopping dan lunch bisa menggunakan bahasa Indonesia (belanja dan makan siang).

Saya juga pernah bertanya kepada teman saya mengenai campur kode ini, dan beliau mengatakan bahwa kebiasaan ini dianggap keren karena orang lain akan mengira dia memahami banyak bahasa dan sekali lagi teman saya mengatakan bahwa campur kode itu akan membuat membuat seseorang terlihat keren. Apakah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu tidak keren?

nama-nama-suku-di-indonesia-5d1cc97d097f3660df06a902.jpg
nama-nama-suku-di-indonesia-5d1cc97d097f3660df06a902.jpg
Jika ketiga penyebab diatas masih menjamur, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Bahasa Indonesia akan punah seperti bahasa-bahasa daerah di Indonesia yang perlahan mulai hilang dimakan waktu, Unesco mengatakan bahwa setiap lima belas hari sekali satu bahasa daerah di Indonesia punah.

Itu dikarenakan adanya pernikahan antarsuku yang mengakibatkan orang tua tak lagi mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anaknya. Dampak ini bisa kita lihat bersama di daerah timur Indonesia, sampai saat ini menurut data statistik bahasa daerah di Indonesia sekitar 652 dan dan data tersebut dapat berubah dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun lagi.

Namun dari beberapa penyebab tersebut saya rasa perlu saya tuliskan di sini beberapa ide dan saran yang saya fikirkan dan dapatkan dari beberapa teman dan sumber-sumber yang pernah saya baca, nantinya diharapkan ide dan saran ini dapat membuat kita bersama untuk mulai sadar dan lebih peka terhadap hal-hal yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, ide dan saran itu diantaranya adalah;

1. MEMBUAT HARI PERINGATAN UNTUK BAHASA INDONESIA

Di  Indonesia kita mempunyai 20 hari libur terhitung dari bulan Januari hingga Desember. Dan ada banyak sekali hari-hari perayaan dan peringatan seperti Hari sumpah Pemuda, hari kesatian Pancasila dan Hari Kemerdekaan Indonesia. Dari beberapa hari peringatan tersebut belum ada yang dinamai sebagai hari peringatan bahasa Indonesia. Hari dimana merayakan dan memperingati Bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan dan bahasa kebanggaan kita. Dan saya rasa tanggal yang paling tepat adalah tanggal dimana pertama kali Bahasa Indonesia diresmikan yaitu pada 18 Agustus 1945 dimana pada saat itu di tandatangani lah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

2. KETAHUI SEJARAH BAHASA INDONESIA

Ada pepatah "tak kenal maka tak sayang" itu juga yang menjadi poin penting ketika kita ingin mencintai Bahasa Indonesia, bagaimana mungkin kita bisa mencintai Bahasa Indonesia sedangkan kita belum mengenal dan mengetahui sejarah asal usul dari Bahasa Indonesia, maka dari itu sebelum hendak mencintai bahasa Indonesia terlebih dahulu kita harus mengenal dan mencari tahu sejarah dari Bahasa Indonesia itu sendiri, selalu membaca dan berdiskusi dengan orang lain, ketika sudah mengenal maka timbul lah rasa kecintaan kita kepada Bahasa Indonesia.

3. JANGAN MALU BERBAHASA INDONESIA

Dari ketiga penyebab kurang di minatinya bahasa indonesia diatas, semua alasan utamanya adalah karena bahasa-bahasa asing atau bahasa gaul dianggap lebih keren daripada bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan jika seseorang tidak menggunakan bahasa-bahasa gaul atau asing tersebut maka orang tersebut akan dianggap tidak keren, sering kali stereotypes seperti itu muncul dikalangan pemuda Indonesia, satu hal yang perlu ditekankan dan di ingat selalu ketika dalam keadaan seperti ini adalah, jangan malu berbahasa Indonesia, tetap berusaha untuk bertutur kata yang baik sesuai dengan bahasa indonesia yang baik dan benar, tetap timbulkan rasa bangga dalam diri ketika menggunakan bahasa indonesia.

4. MULAI MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SENDIRI

Bagi sebagian orang di Indonesia, bahasa Indonesia bukan hanya sebagai bahasa pengantar namun juga menjadi bahasa Ibu atau bahasa pertama yang mereka ketahui di samping bahasa daerah, maka dari itu jika kita sudah terbiasa berbahasa Indonesia dirumah sendiri itu akan menjadi kebiasaan juga di lingkungan kita.

Dari empat saran dan ide yang saya tulis tersebut, diharapkan nantinya para generasi muda dan bangsa Indonesia tetap bisa melestarikan, menjaga dan mencintai bahasa Indonesia sampai kapan pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun