Lebih dari sekadar penyampaian informasi, berbicara, presentasi, dan pidato di depan publik bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan rencana, tujuan, dan pengaruh yang terarah.
Retorika merupakan elemen penting dalam mencapai komunikasi yang efektif, menarik, dan berkesan.
Kemampuan retorika yang baik tidak hanya mencakup berbicara dengan bahasa yang mudah dipahami, tetapi juga menguasai bahasa baku dan kemampuan menulis yang efektif.
Dalam praktik retorika sebagai proses komunikasi, penggunaan aspek visual, audio-visual, dan bahasa tubuh sangatlah penting.
Ketiga keterampilan yang disebutkan di atas dianggap penting untuk memfasilitasi komunikasi. Awalnya, mereka memungkinkan apa yang diucapkan untuk didengar dan apa yang tertulis untuk dibaca oleh penerimanya. Selain itu, mereka memungkinkan apa yang didengar dan dibaca untuk dipahami.
Membuat yang dimengerti disetujui dengan cara yang rasional dan emosional adalah yang ketiga. Lalu, yang keempat adalah membuat yang disetujui bisa diterima sebagai konsep, pedoman, dan bahkan teori yang lebih luas.
Kelima, Menghasilkan perubahan perilaku pada komunikan yang menerima pesan. Perilaku di sini mengacu pada kecenderungan untuk merespon orang lain dengan cara yang berbeda.
Keterampilan berbicara, berbahasa, dan menulis yang dimiliki komunikator merupakan kunci utama dalam menyampaikan pesan secara efektif.
Efektivitas retorika terukur melalui perubahan tingkah laku komunikan, seperti munculnya rasa sabar, marah, sedih, senang, dan seterusnya. Kemampuan membujuk dan merayu secara persuasif inilah yang menjadi inti dari seni retorika.