Mohon tunggu...
SIGIT RIDHOMUKTI
SIGIT RIDHOMUKTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Hobi mendengarkan orang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saya Salah Jurusan?

16 Juni 2023   21:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   21:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hallo kawan kompasiana, apa kabar semua ?

Saya harap kalian semua sedang dalam kondisi yang baik dalam hal kesehatan rohani dan jasmani.

Seperti yang tertulis pada judul diatas, kali ini saya ingin menyampaikan pandangan mengenai sebuah fenomena yang sering dialami oleh kawan kompasiana yang khususnya sedang atau tengah dalam proses menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi. Singkatnya adalah kalian yang menjadi mahasiswa. Fenomena ini adalah fenomena mahasiswa salah jurusan, dimana fenomena ini sering dialami oleh mahasiswa baru yang sedang atau baru masuk semester 1 dan 2 bahkan ada yang sampai semester tua masih mengatakan dirinya salah jurusan.

Kawan kawan mungkin juga ada yang merasa jika bahasan kali ini sedang sesuai dengan yang kawan semua alami saat ini. Tenang, jika mereka yang selama ini kalian jadikan tempat mengeluhkan fenomena ini lalu memberikan respon yang justru seperti memberikan validasi kepada kawan semua jika benar kalian semua salah jurusan. Saya justru ingin mengajak kawan semua untuk melihat fenomena ini dengan kacamata dari seorang penulis amatir yang selalu merasa dirinya punya pandangan lain mengenai beberapa fenomena yang terjadi.

"saya salah jurusan". Merupakan ungkapan kalimat yang dilontarkan secara tidak jarang oleh beberapa mahasiswa yang khususnya masih terbilang baru. Pasti kalian juga sering menemukannya. Jadi begini kawan mendengar pernyataan seperti itu dan bagaimana berada dalam posisi dimana saya juga pernah hampir merasa salah jurusan, dan berakibat dengan turunnya serta kehilangan semangat serta motivasi dalam menjalani perkuliahan, ingin menyampaikan pemikiran serta sudut pandang saya mengenai bagaimana saya mampu berdamai dan berfikir lebih rasional hingga saya mampu menemukan ketenangan dalam menjalankan perkuliahan saya. Hehe jadi kesannya sedikit memberikan tips nih.

Pada saat saya masih menjadi mahasiswa baru dan menjadi salah seorang yang merasa jika saya ini menyesal dengan jurusan yang saya pilih saya terkena serangan stres yang berujung diri saya cenderung kurang mampu melihat semua tentang jurusan saya ini tidak ada positifnya dan langsung menolak untuk melihat dari sudut pandang positif. 

Waktu itu saya sampai berada di titik lelah dan merasa bosan dengan kondisi diri saya yang terus-terus an sedih dan merasa susah, dan kondisi bosan serta lelah itu memberikan dorongan kepada saya dalam mencari cara bagaimana saya mampu berdamai dengan keadaan dan mulai menerima serta menghilangkan pernyataan salah jurusan.

Saya merasa bahwa saya yang sudah masuk dan diterima dalam sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya, bukan tanpa sebab dan tanpa alasan. Jadi saya memutuskan untuk menghadapi kekesalan saya dan kembali mengingat beberapa sebab yang membuat saya merasa salah jurusan. Saya tidak mengatakan jika hal ini merupakan sebuah tindakan yang mudah, namun saya pribadi beranggapan jika semua hal yang saya alami saat ini dan apa yang saya hadapi saat ini merupakan sebuah pemberian dan sudah ditentukan untuk saya dapatkan. 

Pada waktu itu saya berfikir dan kembali membayangkan jika saya tidak melalui beberapa kejadian yang tidak membuat saya nyaman, akan kah saya mampu menjadi individu yang memiliki ketahanan pribadi yang sekuat ini?, apakah dengan saya memilih jurusan ini saya mesti terus-terusan menyalahkan keadaan?, akan kah saya terus-terusan hidup diatas penyesalan dari keputusan yang saya buat sendiri atau keputusan yang diberikan kepada saya?, apakah jurusan saya seburuk yang saya pikirkan? 

Dari beberapa pertanyaan yang tiba-tiba muncul dikepala itulah saya mulai tersadar jika pernyataan "saya salah jurusan" merupakan ungkapan yang kurang tepat dalam merespon nikmat dan kesempatan yang saya dapat ketika diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Saya mestinya bersyukur dan lebih menikmati apa yang sudah diberikan kepada saya, meskipun dengan semua hal yang saya temukan dalam menjalani nya saya mesti lebih bersyukur lagi, apalagi ditambah dengan beberapa orang yang mungkin memiliki kehidupan yang se beruntung saya dalam merasakan bangku perkuliahan.

Namun dengan apa yang saya tuliskan kali ini, saya mungkin akan menerima beberapa atau bahkan banyak penolakan mengenai opini yang saya sampaikan kepada kawan semua dalam lingkup media yang bersifat luas seperti ini. Tapi saya juga berharap dengan kawan semua yang mau membaca serta memahami setiap kalimat yang saya tuliskan dengan seksama dan dengan perasaan yang lapang dada. Dengan sudut pandang, pola pikir yang seperti itulah saya yakin jika kawan semua mampu menemukan arti yang saya sampaikan dengan lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun