Mohon tunggu...
Sigit Risat
Sigit Risat Mohon Tunggu... -

Sigit Risat adalah motivator nasional untuk menyukseskan cinta, kehidupan, dan pekerjaan dengan menggunakan pendekatan LogikaCinta. Karena cinta bukan sekadar rasa. Cinta adalah energi terkuat! Sigit telah menulis tiga buku pengembangan diri yaitu: Mind Heart Connection, Jiwa Bahagia, dan Logika Cinta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Proses Menguatkan Kita

7 Maret 2012   16:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini masyarakat Jakarta cukup direpotkan dengan hujan deras yang turun hampir setiap hari. Bukan hanya hujan yang turun sangat deras melainkan juga diikuti oleh tiupan angin yang begitu kencang. Tidak heran jika genangan air bahkan banjir terjadi dimana-mana. Kalau hanya banjir rasanya masyarakat jakarta sudah cukup terbiasa tetapi jika dengan dibarengi angin besar membuat kami kaget dan ketakutan.

Angin besar yang tidak biasanya itu membuat papan reklame yang menjamur di Jakarta banyak yang bertumbangan bahkan ada yang sampai mengakibatkan korban jiwa. Belum lagi pohon-pohon yang jumlahnya tidak lagi banyak di Jakarta beberapa tumbang diterjang oleh kekuatan yang tidak nampak namun bisa dirasakan itu.

Melihat kejadian itu, saya mencoba untuk mengambil hikmah atau pelajaran yang tersembunyi di balik peristiwa itu, karena kami yakin di balik setiap peristiwa sesungguhnya Tuhan tengah "berkomunikasi" dengan kita. Tentu saja setiap orang memiliki pemahaman dan sudut pandang yang berbeda dalam "membaca" hikmah, termasuk saya.

Inspirasi yang saya dapat dari peristiwa itu tertuju pada pohon-pohon yang bertumbangan. Rupanya pohon-pohon yang tumbang itu hampir semuanya dari jenis yang sama yaitu sejenis pohon yang sekarang banyak ditanam di pinggir-pinggir jalan terutama banyak ditanam di area perumahan-perumahan yang baru dibangun. Kenapa pohon ini dipilih, karena pohon sejenis ini cepat tumbuhnya. Jika pohon lain memerlukan waktu puluhan tahun untuk mencapai ukuran besar, pohon ini hanya memerlukan tahunan saja. Namun rupanya pohon-pohon cepat besar itu batangnya rapuh dan akarnya tidak cukup kuat mencengkram bumi.

Tak jarang kita juga demikian, selalu ingin cepat sampai pada tujuan, selalu ingin mudah mewujudkan impian, selalu ingin cepat tumbuh menjadi manusia hebat tanpa mau melalui prosesnya. Bukankah pohon yang tumbuhnya instan itu juga tidak cukup kuat untuk menahan angin? Rupanya kehidupan juga seperti itu, sesuatu yang instan dan melalui jalan pintas akan mudah goyah dan roboh oleh godaan dan cobaan?

Proses adalah bagian terpenting dalam sebuah pencapaian. Seperti ketika kita ingin meraih gelar sarjana yang harus melalui proses normal dari mulai TK, SD, SMP, SMA,hingga kuliah di perguruan tinggi. Begitu juga dengan kupu-kupu yang indah dan bisa terbang, juga melalui proses metamorfosa yang cukup lama dan menyakitkan. Berawal dari ulat buruk rupa yang menjadi kepompong lalu menjelma menjadi kupu-kupu. Kesemua proses itu tidak bisa dipercepat, misalnya kita membantu merobek kepompong agar cepat menjadi kupu-kupu, jika itu dilakukan maka akan menjadi kupu-kupu yang cacat dan bahkan bisa membuatnya tidak bisa terbang bahkan mati.


Semua memang harus melalui proses yang bisa jadi tidak mudah dan menyakitkan. Bersabarlah saat kita belum sampai pada tujuan walau pun dirasa sudah cukup lelah berproses, yang terpenting adalah pastikan kita melangkah di jalan yang benar, konsisten melakukannya dan berdoá memohon pada Yang Maha Kuasa kiranya merestui ihtiar kita. Sekali lagi, kita tidak bisa mempercepat atau memperlambat kelahiran seorang bayi dari kandungan, ia akan lahir pada waktunya. Insha Allah, Semua akan indah pada waktunya...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun