Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ayah, Hati-hati Saat Meminjamkan Gawai kepada Anak

26 Maret 2018   06:14 Diperbarui: 26 Maret 2018   13:38 2566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber|solusisehatku.com

Perlu kita ketahui serta pahami, bahwa bukan hanya aplikasi berbagi video seperti YouTube, media sosial serta website tak jelas yang perlu kita waspadai, Anda tentu tak asing dengan yang namanya WhatsApp.

WhatsApp adalah aplikasi pesan instant, chat menggunakan data internet. Bukan aplikasinya yang perlu dikhawatirkan, namun lebih pada isi dan aktivitas di dalamnya. Instant Messaging yang dapat memungkinkan kita mengirimkan gambar serta video dalam kapasitas besar. Gambar atau video apa saja bebas dikirim dari satu orang ke banyak orang, tanpa filter, tanpa ada rasa khawatir.

Di aplikasi WhatsApp, saya memiliki lebih dari 10 grup. Mulai dari grup perumahan, teman kuliah dulu, perusahaan tempat kerja sampai beranak pinak pada bagian pekerja lapangan. Belum lagi setiap mengikuti training selama beberapa hari, langsung saja ada yang kreatif membuat grup, padahal setelah itu hanya pembahasan di luar topik yang selalu bertebaran.

Setiap hari ada saja yang mengirimkan gambar, terkadang video yang sepengamatan saya lebih banyak berbau porno. "Bukan otak saya yang mesum", dengan dalih lucu-lucuan, memberi semangat untuk anggota grup.

Belum lagi ketika memasuki malam Jumat, nyaris setiap grup ada saja anggota yang mengirimkan foto-foto berbau mesum, video apa lagi. Kalau buat saya ya sekedar lucu-lucuan antarmember, beda halnya jika dilihat oleh anak di bawah umur.

Lalu di mana letak masalahnya? Terkadang anak-anak kita terkadang meminjam smartphone untuk sekedar ingin melihat foto-foto dokumentasi saat habis berpergian misalnya. Anda tentu tau bahwa jika pesan pada aplikasi WhatsApp yang tidak dilakukan setting, maka otomatis foto bahkan video akan otomatis terunduh, tersimpan di galeri atau storage image.

Lalu apa yang terjadi, tanpa kita sadari anak kita akan bebas menikmati foto, video kiriman dari grup yang kita ikuti. Tentu ini hal yang sangat tidak baik, namun hal seperti demikian masih banyak terjadi pada orang tua yang bisa di bilang gagap teknologi.

Kemudian pernahkah terpikir oleh kita, apa yang dilakukan anak saat meminjam gawai pada waktu yang tidak bisa kita prediksi. Bisa saja ia membuka aplikasi WhatsApp karena tertarik melihat kumpulan pesan yang ditandai dengan jumlah pesan yang belum dibaca. Kalau sampai ia buka, kemudian masuk di grup, ini jauh lebih mengerikan juga berbahaya.

Perlu dimengerti, tanpa data internet kita masih bisa bebas membaca pesan telah terkirim ke aplikasi WhatsApp. Beda dengan YouTube atau website yang akan error, jika sambungan internet terputus. Hampir tiap hari saya selalu sempatkan melakukan cek, menghapus gambar, video yang tidak pantas bila sampai dilihat oleh anak di bawah umur, terlebih anak sendiri.

Bicara pemberantasan konten yang berbau pornografi bukan hal yang mudah, tapi setidaknya hal-hal yang dekat serta gampang diakses oleh anak yang harus cepat kita lakukan proteksi. Artinya bukan hanya sekedar mengawasi, memberi pengertian dan arahan, namun membatasinya dari hal yang bisa menjurus ke sana.

Sayang sekali, aplikasi instant messaging sebesar WhatsApp belum sepenuhnya memiliki fitur password saat akan membuka, menggunakan aplikasi tersebut. Ada sih beberapa aplikasi yang bisa digunakan, namun kita harus mendownloadnya terlebih dahulu, itu juga tak tersedia di playstore atau app store. Untuk sementara, kita bisa menggunakan aplikasi security seperti; GB WhatsApp, whatslock, atau dari pihak ketiga yang bernama chatlock +.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun