Dan berbagai pernyataan lainnya yang kurang lebihnya sejenis.
Jujur banget sih, ungkapan pernyataan-pernyataan seperti di atas sebenarnya sangat menyakitkan perasaan dan hati saya dan kemungkinannya juga bagi Anda yang sama kondisinya seperti saya ini.
Sebab apa, saya merasa diragukan atas kemampuan diri hanya karena indera penglihatan saya yang tidak sempurna, saya merasa mereka bisanya hanya menilai kekurangan saya yang "cacat mata" ini.
Seharusnya orang "berkacamata tebal" atau "penderita miopia berat" seperti saya ini dimotivasi dengan diberikan saran dan tips bermanfaat tentang penglihatan.
Namun demikian, saya harus menyadari dan memahami, karena mungkin, itulah bentuk ungkapan pernyataan yang menjadi perhatian orang lain kepada saya.
Yang jelas, sesuai referensi literatur yang saya dapatkan terkait "penderita miopia, baik itu ringan, sedang, dan berat", maka saya ini adalah bisa termasuk bagian dari penyandang disabilitas, yaitu penyandang disabilitas sensorik.
Disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi dari panca indera, antara lain disabilitas netra, disabilitas rungu, dan/atau disabilitas wicara.
Artinya di sini, saya adalah termasuk penyandang disabilitas netra, yaitu adalah mereka yang masih memiliki penglihatan tapi kurang awas/low vision.
Karena tidak mampu menggunakan penglihatan untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya normal dan dari jarak yang normal meskipun juga harus dibantu dengan kacamata. (Mediadisabilitas.org).
Sedangkan pengertian dari miopia adalah rabun jauh, yaitu sebuah kelainan refraktif mata berupa citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika mata tidak dalam keadaan akomodasi.(Wikipedia).
Jadi intinya, kalau disesuaikan dengan penjabaran di atas, maka secara umumnya yang dimaksud dengan penyandang disabilitas netra adalah tidak berfungsinya indera penglihatan.