Tujuan Kantor merekrut para karyawan di antaranya adalah agar dapat memberi manfaat dan kegunaan bagi kantor.
Sehingga dengan adanya karyawan, maka kantor dapat menjalankan eksistensinya sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan, termasuk juga dalam rangka menjalankan rencana program kerja dan mencapai target-target yang diinginkan.
Tentunya, pencapaian yang maksimal dan optimal dalam rangka mencapai target sesuai visi dan misi tersebut merupakan target yang relevan bagi setiap kantor.
Kesuksesan dan keberhasilan tersebut tak bisa terlepas dari seberapa bermanfaatnya dan bergunanya karyawan yang telah direkrut.
Oleh karenanya dalam kaitannya dengan ini, maka tuntutan bagaimana seorang karyawan dapat berguna dan bermanfaat bagi kantor sangat menentukan juga eksistensi kantor dan bagi karyawan itu sendiri.
Sehingga jika ada karyawan yang tidak terlalu memberi kontribusi kepada kantor, maka kebijakan efisiensi karyawan atau merumahkan karyawan kerap kali dilakukan oleh kantor, karena daripada tidak efektif dan membebani biaya operasional kantor lebih baik mengorbankan karyawan yang kurang berkontribusi bagi kantor.
Jadi, disinilah karyawan dituntut dapat memberi kontribusi kepada kantor berdasarkan seberapa besar pengaruh peran karyawan untuk dapat bermanfaat dan berguna bagi kantor.
Bagaimana karyawan itu dapat berguna dan bermanfaat bagi kantor dapat dilihat dari seberapa kuat impact atau dampak dari peran kerjanya sesuai bidang pekerjaannya masing-masing.
Di sinilah yang kiranya bisa menjadi visi bagi karyawan, bagaimana membuat dirinya memiliki nilai dan kualitas lebih berdasarkan seberapa besar power of impact yang dimiliki sebagai ukuran kebermanfaatan dan kebergunaan perannya bagi kantor.
Lalu, bagaimana sih sebenarnya kekuatan impact karyawan itu?
Dalam bekerja tentunya tujuan meraih yang terbaik akan menimbulkan motivasi bagi karyawan, sehingga demi jadi yang terbaik karyawan akan selalu berupaya keras menunjukan peforma terbaiknya kepada kantor.