Mampukah di perkembangan era teknologi yang serba maju ini radio swasta bertahan? Dengan realita yang ada sampai saat ini sudah semakin banyak radio swasta yang bertumbangan karena semakin lama radio semakin sulit hidup karena semakin sedikitnya dan sulitnya radio swasta mendapatkan iklan. Padahal radio swasta hidupnya juga berdasarkan dari keuntungan pendapatan iklan.
Dihadapkan dengan biaya operasional yang tidak murah, seperti biaya listrik, air, telpon, pulsa internet, gaji karyawan belum lagi perawatan peralatan seperti tower, pemancar, komputer, mixer dan biaya lainnya, namun tidak sebanding dengan pendapatan iklan, sangat sulit saat ini radio swasta untuk bertahan.
Meskipun ada pengaruh yang cukup signifikan dengan turut terjun bermain di website media online, namun masih belum mampu bersaing dengan media online dan media sosial lainnya yang memang sudah terbranding sejak awal.
Para pengiklan corporate maupun retail masih belum mau melirik website media online radio, begitu juga dengan teknologi Tv Radio tak juga mampu menarik perhatian pengiklan, Apalagi even of air sangat sulit sekali bersaing dengan para even organiser atau even of air media televisi hampir sekuruh even off air dikuasai para pemain EO dan Media Televisi. Karena sejatinya radio itu adalah audio atau untuk didengar.
Selain itu branding radio juga jadi turun levelnya dan istilahnya sama saja sistem bisnis dengan distributor jamu herbal hanya sekedar sewa frekwensi saja karena semua program berdasarkan target penjualan yang dicanangkan distributor jamu herbal tersebut.Â
Radio jadi terfokus hanya jualan jamu herbal tanpa memikirkan lagi sejatinya radio itu punya kekhasan, persaingan ini semakin mempersempit lagi ruang gerak pendapatan iklan, malahan jadi tercipta iklim hukum rimba dalam persaingan bisnis jamu herbal.
Radio secara umum memang  sepertinya sudah hampir tidak didengar lagi, meskipun masih ada itupun jumlahnya semakin kecil sekali, bahkan pendengar paling efektif itu hanya orang-orang yang memiliki roda empat saat dijalan saja. Selebihnya orang sudah jarang sekali mendengar radio.
Saat ini istilahnya dunia sudah dalam genggaman, akses internet dan informasi super cepat melalui gadged sangat mempengaruhi tumbangnya radio swasta, para pengiklan berbondong bondong mengiklankan produknya melalui pemain murni website media online, e-sport, game online bahkan gratis melalui media sosial.
Kalau sudah begini perlahan tapi pasti radio swasta akan menjadi hidup segan mati tak mau, dan lama lama hilang dengan sendirinya, tertinggalah radio RRI saja yang mampu bertahan karena RRI masih ada dukungan anggaran dari negara, RRI operasional tanpa ada iklan RRI tetap saja bisa bertahan.