Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harapan Istri di Ramadan Ini, Semoga Bahan di Pasar Turun Harga

6 Mei 2019   18:44 Diperbarui: 7 Mei 2019   11:51 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar tradisional Balikpapan | Tribunnews.com


Sore ini tadi ke pasar menemani istri, ada yang berbeda dari biasanya, raut wajahnya terlihat galau, entah apa yang dipikirkannya.

Setelah tiba dipasar seperti biasa, pasar ramai dan berjubel, masuk kedalam pasar harus senantiasa sabar, walaupun kaki ini kadang sering terinjak oleh orang, biasanya kalau bukan hari puasa, saya sudah pelototin orang yang nginjak kaki ini, tapi inilah berkah puasa ramadhan, saya jadi bisa menahan diri dan menghela nafas sebgai bentuk kesabaran ini.

Tak lama istri berhenti didepan kios sayur mayur, lalu menggais-ngais bawang merah dan bawang putih yang ada di wadah tampah, sambil bertanya, berapa bu bawangnya sekilo,"? kata istri.

Itu 130 ribu nak, berapa kilo mau beli." Kata penjualnya, lalu si penjual langsung menempatkan bawang dikiloan berharap dibeli banyak.

Wah masih mahal ya bu." Kata istri.

Iya nak, mulai mau puasa kemarin sudah mahal nak, nggak tahu juga kenapa, katanya sih biasa kalo puasa gini bahan pada naik." Kata penjual.

Kalo bawang putihnya bu."tanya istri saya lagi.

Ini 100 ribu nak sekilo, mau juga kah nak berapa kilo." Kata si penjual.

Akhirnya istri memutuskan beli bawang putih seperempat bawang merah seperempat dan seketika raut wajah penjual berubah kecewa dan kurang familiar lagi, dan melayani dengan kurang ramah, mungkin karena istri beli cuman seperempat.

Saya sempat pingin tegur si penjual karena judes dan jutek melayani, tapi tampaknya istri tau gelagat saya, akhirnya jempol kaki deh jadi korban, kode injakan kaki dari istri mencegah saya bertindak, lumayan juga, sudah tadi terinjak orang sebelumnya,  tambah pula ini kena juga ilmu injakan maut, duh sabar-sabar.

Tak lama istri ke kios lain tak jauh dari kios tadi, menawar lombok, tomat dan bahan lainnya, ternyata istri juga beli cuman seperempat masing-masingnya, karena istri selalu komentar masih mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun