KOMPASIANA.COM, MAJALENGKA - Dunia aset digital semakin menjamur di Majalengka. Tidak hanya sebagai investasi, kini kripto atau cryptocurrency mulai digunakan untuk transaksi jual beli sehari-hari oleh masyarakat. Fenomena ini menunjukkan bahwa pemahaman teknologi finansial di Majalengka terus berkembang pesat.
Salah satu warga, Sigit (35), mengaku sudah lama bergelut di dunia kripto sebagai penambang. Ia memilih menambang kripto karena bisa menghasilkan uang tanpa harus membeli koin dengan uang konvensional. Cukup bermodal kuota internet dan Gawai (Gadget), ia bisa menambang kripto melalui platform Pi Network (PI).
"Dengan HP dan koneksi internet, kita bisa menghasilkan koin digital. Tidak perlu modal besar, yang penting konsisten dan sabar. Bisa juga beli langsung, tapi kami lebih memilih menambang. Apalagi PI sekarang sudah masuk pasar resmi kripto," kata Sigit. Dikutip dari kabaranmajalengka.com Minggu, (27/04/2025)
Menurut Sigit, banyak komunitas di Majalengka yang sudah aktif menggunakan kripto, bahkan dalam aktivitas jual beli. Ia menyebut, dari kepala desa hingga pengusaha lokal sudah mulai melirik kripto untuk berinvestasi maupun bertransaksi.
"Hampir semua kalangan kini menggunakan kripto. Ada yang beli koin, ada yang jual barang, ada juga yang trading: beli saat harga rendah, jual saat harga naik," jelasnya.
Menurut Sigit, transaksi menggunakan kripto di Majalengka kini semakin biasa.
"Ada yang beli motor bekas pakai kripto, ada juga yang beli barang koleksi. Tinggal scan QR Code, langsung beres," tuturnya.
Warga Majalengka Mulai Nikmati Cuan dari Kripto
Salah satu penambang lainnya, Abraham atau Bram, juga telah menikmati hasil dari dunia kripto. Ia sudah dua tahun terakhir menambang koin digital menggunakan aplikasi mining gratis.
Bram mengaku pernah menjual koin kripto miliknya kepada pengguna lain dan mendapatkan Rp 600 ribu. Menurutnya, jika semua koin yang ia miliki diuangkan saat harga tinggi, potensi keuntungannya bisa mencapai Rp 3 juta hingga Rp 6 juta.