alangkah lucunya negeri ini... setelah kemarin saya menulis dengan membahas tentang kebijakan pemerintah. maka kali ini saya ingin menceritakan tentang pengalaman yang baru saja saya alami. Malam ini tgl 21 juni 2013 ketika saya hendak menuju tempat kerja saya untuk dinas malam, saya melihat pemandangan yang menurut saya luar biasa lucu.Malam ini adalah malam terakhir harga premium dan solar 4500 rupiah. sebab sesuai dengan kebijakan pemerintah, setelah melewati masa perdebatan yang alot di DPR RI , maka pemerintah akan menaikan harga premium menjadi 6500 dan solar menjadi 5500. .
Pemandangan yang aneh yang saya saksikan adalah antrian mengular di spbu yang panjangnya bisa menapai hampir 1 km. Agak sedikit bagus cuaca di kota saya tidak dalam keadaan hujan, namun dari yang saya baca di detik.com, para pengantri spbu untuk BBM 4500 rupiah di kota purwokerto rela mengantri dalam kondisi hujan untuk sekedar mengisi bensinnya dengan harga lama.
Saya bukan orang yang naif memandang bahwa harga bbm yang dinaikkan tidak berdampak pada kondisi keuangan saya, jelas sangat amat berpengaruh pada neraca keuangan saya. namun, melihat fenomena di atas, tidakkah masyarakat tersebut berpikir, apa yang bisa mereka dapatkan dengan mengantri berjam-jam untuk BBM murah?
1. BBM saat ini 4500 dan akan naik menjadi 6500 atau 5500 untuk solar. selisih biaya hanya sekitar 1000 sampai 2000 rupiah. dengan asumsi bahwa sebagian besar pengantri BBM adalah motor yang notabene isi tangkinya hanya berkisar 4-10 liter, berarti mereka hanya mendapat keuntungan sekitar 8000 sampai 20000 rupiah. padahal sebagian pengantri disana yang sebagian besar laki-laki masih sanggup untu membeli rokok dengan harga 10-20 ribu rupiah/bungkus/ hari. alangkah lucunya negeri ini..
2. dengan selisih keuntungan 8-20 ribu rupiah, mereka rela hujan-hujanan untuk mengantri SPBU, mereka tidak memperhitungkan bahwa dengan hujan-hujanan mereka bisa saja sakit. dan jika sakit mereka ke dokter minimal mereka harus mengeluarkan 25 ribu rupiah untuk berobat dan ada kemungkinan mereka tidak bisa bekerja yang berarti bagi pekerja harian maka akan kehilangan penghasilan. alangkah lucunya negeri ini...
3. dengan mereka mengantri untuk 8-20 ribu mereka rela kehilangan waktunya kurang lebih 1-2 jam. bagi mereka yang bukan pegawai, contohnya tukang ojek, waktu adalah uang.daripada mengantri bbm untuk 8-20 ribu, bisa saja mereka mencari penumpang dengan mendapat keuntungan lebih. alangkah lucunya negeri ini..
4. nah bagi pengguna mobil, dengan mengantri beberapa jam (jelas lebih lama karena mobil waktu pengisian lebih panjang) berapa liter bensin yang dihabiskan untuk mengantri? dengan asumsi mengantri 2 jam, maka akan menghabiskan bbm 3-10 liter tergantung cc mobil. jadi keuntungannya jelas tidak seberapa apalagi jika dikonversikan dengan waktu yang terbuang. alangkah lucunya negeri ini...
tapi y ini semua kembali lagi kepada pribadi masing-masing. Tidak semua yang saya tulis ini benar, dan tidak menunjuk ihak manapun... alangkah lucunya negeri ini...