Ya, maksudnya, saya tetap ajah nulis di Kompasiana. Sambil berpura-pura menutup mata atas data statistik itu. (Hiks!)
Tapi betul, jujur, itu tidak berpengaruh apa-apa.  Tetap saja dan ada-ada saja yang bisa menggembirakan hati saya untuk tetap menulis di Kompasiana ini. Seperti misalnya saat Admin lagi timbul kasih sayangnya sama Yai dengan memberikan label "Pilihan" itu. Aaduuuhh... bukan main senangnya. Saya sangat suka sekali memandangi warna"biru tua" itu ketika ia bersanding dengan warna "biru  nggak jelas" yang ada disampingnya. Menjadi perpaduan warna yang indah. Duuhhh.... indah sekali.  Ini serius loh! Saya ini juga bisa melukis, tak hanya mahir menulis. Soal warna, itu bidangnya seni lukis. jadi saya berkompeten untuk bilang "indah" tadi. Warna tadi maksudnya.
Dan jujur pula, saya belum mampu untuk berhenti menulis di Kompasiana ini, karena saya masih merindukan untuk berbagi rasa dan pikiran dengan para Kompasianer di sini. Ada beberapa penulis di sini yang sudah saya rasakan sebagai "teman dekat", yang saya merasa bahagia bila bertegur sapa dengan mereka.Â
Dan boleh jadi, ada pembaca di luaran sana, meski sedikit, yang telah dan akan mendapatkan manfaat dari tulisan-tulisan Yai Baelah di Kompasiana ini.Â
Atau, bahkan boleh jadi pula ada mbak Min yang selalu merindukan tulisan kita. (Yaaa...kali ajee.. hehehe)
Maka, kesimpulannya, tetap saja ucapan terimakasih masih layak disampaikan pada Kompasiana. Â Terimakasih atas sepetak lapaknya buat Yai Baelah, yang dengan itu saya masih bisa menggelar dagangan, eeehhh... maksud saya menggelar tulisan.
Terakhir, buat teman-teman Kompasianer di sini, tetaplah semangat menulis, apapun posisimu. Selagi itu membawa manfaat, apapun bentuk manfaatnya. Mau Taruna keq, mau Jenderal keq, bodoh amat! Â Centang biru, centang hijau, nggak usah bikin galau. Mau nggak dapat K-Reward, ya rapopo. Mau dapat K-Rewards, yaa mau!. Hhhhh...!
Salam!Â