Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antara System dan Itikad Baik

16 Februari 2019   07:28 Diperbarui: 16 Februari 2019   08:01 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image://www.infogunungkidul.com

ANTARA SYSTEM DAN ITIKAD BAIK

Suatu kepemimpinan atau kekuasaan otoriter adalah keadaan di mana kekuasaan terkonsentrasi pada satu pemimpin (Otoritarianisme). Tak memandang apakah dia "Raja" atau "bukan Raja". Otoritarianisme ini pada dasarnya selalu berlawanan dengan demokratisme. Tapi justru di sinilah letaknya 'kebaikan' dari 'kepemimpinan yang otoritarianisme', di mana kepentingan banyak orang yang tidak sama akan bisa dengan mudah disamakan atau disatukan (baca;dipaksakan) dalam satu kepentingan oleh kekuasaan yang 'berwatak otoriter' ini.

Berbeda halnya bila di dalam suatu system kekuasaan dan/atau praktek kekuasaan yang terbatas (misalnya yang dilahirkan dari system demokrasi), sangat sulit untuk menyatukannya. (Karena semua orang merasa berhak untuk punya keinginannya sendiri dan satu sama lain memiliki kepentingan yang berbeda-beda yang masing-masing  merasa pantas untuk diwujudkan). Di bawah payung system kekuasaan ini,  Sang pemimpin menyadari kalau dirinya "tak memiliki kekuasaan mutlak" atas banyak orang. Keadaan ini sudah tentu tidak menguntungkan karena dapat menghambat pelaksanaan ide-ide 'baik dan cemerlang' dari seorang pemimpin bila kebetulan pemimpin tersebut adalah seorang pemimpin yang "beritikad baik".

Pemimpin yang beritikad baik, ini tidak tergantung pada apakah dia seorang pemimpin yang terlahir sebagai raja yang otoriter, ataukah dia seorang pemimpin yang mendapatkan kekuasaan karena system demokrasi. Kerena sesungguhnya itikad baik tidaklah diciptakan oleh system, tetapi itikad baik dilahirkan dari dalam pribadi masing-masing pemimpin. Namun demikian, tak bisa dipungkiri bahwa tidaklah cukup hanya bermodalkan itikad baik saja, tapi itikad baik pemimpin ini mestilah didukung oleh suatu system kekuasaan yang tepat, yang bisa menopang sang pemimpin untuk bisa dengan leluasa berbuat baik sejalan dengan itikad baiknya tadi.

Sebuah pemikiran:

Untuk tercapainya kehidupan yang baik dalam lingkup kenegaraan (negara dan masyarakat) diperlukan setidaknya 3 syarat utama sebagai berikut:

1. Pemimpin yang beritikad baik
2. Pedoman yang baik yang bisa memberikan penjelasan tentang hal-hal apa saja yang bernilai baik 
3. Sistem kekuasaan yang luas (dan baik tentunya) yang bisa menopang pemimpin untuk dapat leluasa berbuat baik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun