Mohon tunggu...
Siauw Joen Kiong
Siauw Joen Kiong Mohon Tunggu... Pandita Buddha

Saya seorang pemuka agama, suka mengisi kelas Dhamma dan ceramah di beberapa vihara, saat ini juga sedang membina warga binaan di lapas cipinang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kepada Siapa Kita Berlindung?"

12 September 2025   06:47 Diperbarui: 12 September 2025   06:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar minimalis jalan setapak menuju cahaya (simbol mencari perlindungan).

Di era serba cepat dan serba "dinilai" seperti sekarang, kita sering terjebak pada dua kutub ekstrem.

Di satu sisi ada mereka yang terlalu percaya diri. Mereka merasa paling benar, paling cerdas, tak peduli pada perasaan orang lain. Hidup dijalani sesuka hati tanpa tanggung jawab. Dari luar tampak seperti "pemenang", tapi di baliknya kerap ada jejak luka dan penderitaan yang ditinggalkan untuk orang lain.

Di sisi lain ada mereka yang terlalu peduli pada apa kata orang. Setiap langkah dipikirkan, setiap tindakan dinilai---"nanti orang suka nggak, ya?", "nanti dikritik nggak, ya?". Demi pujian, mereka bahkan rela melakukan hal-hal yang sebenarnya mereka tahu salah. Hidup pun jadi penuh ketakutan dan rasa tidak bebas.

Kedua kelompok ini punya "perlindungan" yang rapuh:

-- Yang pertama mengandalkan diri sendiri secara egois.

-- Yang kedua mengandalkan orang lain secara berlebihan.

Keduanya sama-sama sempit, tidak aman, dan pada akhirnya membuat kita lelah.

Lalu, kepada siapa seharusnya kita berlindung?

Jawabannya bukan pada "aku" atau "mereka", melainkan pada Dhamma --- kebenaran dan kebijaksanaan universal yang diajarkan Sang Buddha.

Berlindung pada Dhamma artinya menjadikan hidup kita berlandaskan tiga hal sederhana tapi dalam:

Kedermawanan -- belajar memberi tanpa pamrih, karena memberi melapangkan hati dan mengikis ego.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun